THE POWER OF LOVE

Rosiana
Chapter #1

TERTANGKAP BASAH

Suatu hari diperhatikannya celengan itu – ternyata lubang tempat untuk memasukkan uang terlihat sedikit melebar dan agak terbuka. Seperti pernah tercungkil oleh benda tajam saja. Diyakinkannya sekali lagi dengan masak-masak Emma seperti tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan – benar saja celengan itu ada yang berusaha mengambil isinya dan orang itu berhasil rupanya. 

Selama berhari-hari Emma tetap menabung seperti biasa. Emma mendapat ide untuk memindahkan celengannya. Celengan itu dimasukkan ke dalam tas sekolah dan selalu dibawanya ke sekolah agar tidak ada yang dapat mengambilnya. Emma mencurigai orang yang ada di rumah, tetapi siapakah pelakunya dia belum mengetahuinya. 

Sebulan setelahnya, saat itu Emma pulang sekolah lebih cepat dari biasanya. Sesampainya di lantai atas dia heran mengapa pintu kamarnya terbuka siapakah yang masuk ke dalam kamarnya. Dilihatnya Shinta sedang membuka lemari pakaian Emma dan seperti sedang mencari sesuatu – yang entah apa itu. Shinta pun terkejut melihat kedatangan Emma. Shinta kaget setengah mati, tangannya gemetaran, wajahnya pucat seperti seseorang yang sedang tertangkap basah saja. Emma lantas menanyakan apa yang dilakukannya.

“Sedang apa Kak Shinta dikamarku?” tanya Emma heran.

“Ee-ee anu iii-iituuu ah sudahlah bukan urusanmu,” jawab Shinta lalu keluar dari kamar Emma.

Emma sudah curiga namun dia tidak mau mempermasalahkannya dan hanya diam saja. Toh, percuma kalau dia cerita tidak akan ada yang percaya dengan kata-katanya. Yang terpenting dia akhirnya mengetahui kebenarannya. Kejadian itu sudah bertahun-tahun lamanya saat Emma masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan kini dia sudah kelas 3 SMA. Waktu cepat sekali berlalu dan Emma sudah melupakannya. Namun, tidak sepenuhnya dilupakan. Ya – hal itu dijadikan pelajaran untuknya. 

Emma berangkat ke sekolah pagi-pagi sekali karena dia harus berjalan kaki untuk sampai disekolahnya. Saat jam istirahat dia selalu pergi ke perpustakaan untuk membaca buku di sana. Karena dia tidak punya uang yang cukup untuk membeli buku pelajaran. Bisa saja dia memakai uang tabungannya tetapi menurutnya uang itu akan diperlukan dimasa depannya.

Lihat selengkapnya