Pernah suatu hari Mily tidak sengaja keluar dari kamar Emma. Saat itu Emma sedang dipanggil oleh Bibinya untuk membeli sesuatu ke warung. Karena terburu-buru Emma lupa menutup pintu kamarnya dan Mily langsung keluar dari kamar begitu saja. Mungkin dia merasa bosan terkurung di dalam dikamar itu terus-menerus. Saat Emma kembali ke rumah dia habis dimarahi. Emma kebingungan dia tidak tahu apa salahnya. Ternyata Mily membuang kotorannya tepat di bawah anak tangga dan terinjak oleh Shinta. Betapa marahnya Shinta saat itu, lalu langsung saja diusir olehnya Mily.
Emma menangis terisak-isak karena kucing kesayangannya telah diusir oleh Kakak sepupunya keluar dari rumah. Diam-diam dimalam harinya Emma keluar dari kamar. Saat itu sudah pukul dua malam. Dia sengaja tidak tidur malam itu untuk mencari Mily dan membawanya kembali ke kamarnya.
Dia membuka pintu kamarnya secara pelan-pelan dan menuruni anak tangga dengan berjingkat-jingkat supaya tidak terdengar suara langkah kakinya. Sesampainya di pintu Emma mencari-cari di mana letak kuncinya berada. Dengan tangan meraba-raba dia mencoba memegang semua benda yang ada di depannya dengan sangat berhati-hati sekali agar tidak ada yang terjatuh atau bergeser dari tempatnya supaya Nyonya rumah itu tidak curiga pada pagi harinya.
Beruntungnya Emma, akhirnya dia menemukan kunci pintu itu. Di masukkannya kunci itu ke dalam lubangnya dan diputarnya kunci itu perlahan-lahan sampai akhirnya terbuka pintunya. Lalu, setelah pintu itu terbuka dia mengeluarkan lagi kuncinya dari dalam lubangnya dan menguncinya lagi dari luar dan dibawanya kunci itu bersamanya lalu di masukkan ke dalam kantong celana agar tidak hilang. Karena jika dibiarkannya kunci itu menggantung pada lubang pintu di sebelah dalam dia khawatir tiba-tiba ada yang terbangun dan berpikir bahwa rumah belum dikunci dan bisa jadi Emma harus bersiap untuk tidur di luar sampai pagi.
Emma berjalan kaki mencari Mily dengan memanggil namanya pelan-pelan. Kucing itu pintar dia akan datang bila dipanggil oleh majikannya. Emma sangat yakin bila Mily tidak akan pergi jauh meninggalkannya. Lalu tiba-tiba ada yang menyentuh kaki Emma. Karena hari sudah malam dan sangat gelap dia tidak bisa melihat dengan jelas. Di situ hanya ada satu lampu penerang jalan yang mana letaknya agak jauh dari rumah sehingga tidak begitu mendapat cahaya. Emma menunduk dan melihat siapakah yang mengendus-endus kakinya itu – rupanya Mily. Kucingnya itu menghampiri Emma tanpa bersuara dan hanya mengendus-endus kaki Emma saja.
Langsung dibawanya Mily ke dalam rumah dengan cara digendong. Mereka akhirnya berhasil masuk ke dalam kamar kembali. Pintu sudah dikunci dan kuncinya sudah diletakkan di tempatnya semula. Dengan sangat berhati-hati Emma melakukannya. Sekarang mereka sudah berada dikamar kembali. Mily sudah tertidur di sebelah Emma, mereka tidur satu selimut berdua. Emma kasihan dengan Mily bulunya berdiri semua seperti sedang kedinginan saja – ya kucing lucu itu memang tak pernah ke mana-mana. Tak lupa pintu kamar dikunci agar tidak ada seorang pun yang bisa seenaknya masuk. Emma takut ketahuan kalau sudah membawa Mily kembali ke rumah itu.