Beberapa orang memperhatikan dua anak perempuan itu. Mereka bingung mengapa masih ada anak baru yang belum pulang dan masih berpakaian lengkap sama seperti saat di OSPEK. Juga dengan karung goni di punggungnya.
“Kenapa kalian belum pulang?” tanya seorang Kaka kelas yang melewati mereka.
“Kami ma-aau..” jawab Tasya bingung seraya menyenggol siku Emma yang berdiri di sampingnya.
“Mau Shalat Magrib,” sambung Emma spontan.
Lalu rombongan Kaka kelas itu pergi. Saat tiba di pintu Musala, mereka berpapasan dengan seseorang yang dikenalnya. Lelaki itu menyapa Emma lembut. Berbeda saat memimpin acara OSPEK tadi begitu tegas dan lantang bersuara. Kini suaranya terdengar sangat lembut dan halus.
“Emma, kamu belum pulang?” tanyanya.
“Belum Kak,” balas Emma. Tasya memperhatikan orang itu dan seketika air mukanya berubah menjadi cerah tidak seperti tadi saat sedang panik.
“Sedang apa? Bukannya tadi sudah berpamitan?” tanyanya lagi.
“Kami mau Shalat dulu di sini.”
“Shalat? Memang rumahmu jauh sampai tidak sempat Shalat di rumah?”
“Deket kok Kak. Kami mengontrak rumah di ujung jalan kampus ini.”