Emma dan Tasya berjalan keluar kampus dan menunggu bus di halte yang berada di depan kampus. Bus pun datang, mereka langsung menaikinya. Di dalam bus mereka tidak dapat tempat duduk sehingga harus berdiri. Saat pintu mau di tutup tiba-tiba seorang lelaki berlari seraya berteriak. “Tunggu,” ucap orang itu.
Bus membuka kembali pintunya dan masuklah orang itu. Ternyata orang itu adalah orang yang membantu mereka tadi.
“Loh kak Farhan?” ucap Tasya kaget. Farhan adalah mentornya Tasya.
“Iya he he. Mau pulang?” tanya Farhan.
“Iya Kak,” jawab Tasya. Emma hanya terdiam dan melihat ke arah jalanan. Dia tak mau ikut campur.
“Sendirian aja?”
“Engga kok Kak, aku sama teman aku. Ini orangnya di sebelah,” ucap Tasya seraya menyenggol Emma di sebelahnya.
“Kak,” kata Emma. Emma tidak tahu harus berkata apa. Tetapi, Kaka seniornya itu justru mengulurkan tangan ke arah Emma seraya memperkenalkan dirinya.
“Farhan,” kata Farhan.
“Emma... Emma Wiguna,” kata Emma seraya menyambut tangan Kak Farhan.