Semua mahasiswa mahasiswi baru berkumpul. Tempat itu sudah di sulap seperti sedang berkemah. Di sana sini terlihat tenda-tenda berdiri. Salah seorang senior memegang mikrofon dan berbicara.
“Ok, semuanya tenang dulu ya. Yuk semua mahasiswa baru, adik-adik kelas berkumpul merapat ke sini dulu. Saya akan menyebutkan nama-nama orang yang akan tidur di tenda dan di ruang kelas. Kita tidak membuat tenda begitu banyak karena keterbatasan tempat ya.”
Semua berkumpul ke arah datangnya suara. Kemudian Satrio salah seorang senior menyebutkan nama-nama tersebut. Emma dan Tasya kali ini mendapat tempat bersama. Mereka tidur di tenda. Satu tenda terdiri dari 3 orang. Emma dan Tasya setenda dengan Bunga.
“Emma kita setenda,” ucap Tasya girang.
“Iya,” jawab Emma riang.
“Yeaayyy,” ucap mereka serempak sambil berpegangan tangan kemudian loncat-loncatan seperti anak kecil menang lomba saja.
Karena Emma sudah cukup populer di kalangan anak baru dan mahasiswa senior semua jadi memperhatikan tingkah mereka itu. Beberapa ada yang tertawa karena lucu, ada pula yang memperhatikan dengan senyuman tipis seperti Iqbal, Aldi dan Farhan. Tiga Kaka senior itu memperhatikan Emma saja. Terutama Iqbal yang sudah memperhatikan setiap gerak-gerik Emma sejak awal. Tetapi ada juga beberapa anak perempuan yang tidak suka. Mereka seperti iri dengan Emma yang mendapat perhatian lebih dari orang-orang. Menurut mereka Emma biasa saja, bahkan tidak lebih cantik dari mereka.
“Apaan sih alay banget,” ucap Cindy pada Jesika.
“Emang, caper banget deh. Kaya gitu aja heboh. Dasar caper!” timpal Jesika.
“Sok cantik ih,” sambung Tika.
Mereka adalah salah satu dari beberapa kelompok perempuan yang tidak suka dengan Emma. Tidak hanya senior perempuan sesama anak baru bahkan iri kepada Emma.
Tibalah di malam harinya di mana api unggun sudah di nyalakan. Semua mahasiswa berkumpul baik yang baru maupun senior yang menjadi mentor-mentor mereka.
Iqbal bermain gitar sedang seseorang di sampingnya Aldi menyanyikan sebuah lagu. Yang lainnya ada yang sibuk mengurusi api unggun agar tidak mati. Senior perempuan sibuk bercengkerama. Emma dan Tasya duduk bersebelahan. Anak baru perempuan ikut mengerumuni Iqbal yang sedang bermain gitar. Presiden organisasi kampus tersebut adalah idola baru bagi adik-adik kelas. Iqbal memang sudah terkenal sebelumnya. Iqbal adalah anak berprestasi. Dia beberapa kali membawa nama Indonesia ke kancah Internasional dengan memenangkan berbagai perlombaan di beberapa bidang. Selain pintar secara akademis, ia juga mahir memainkan alat musik gitar. Iqbal tidak hanya seorang mahasiswa dan ketua di organisasi kampus ia juga bekerja sampingan. Dia memiliki usaha yang ia rintis sendiri walaupun belum besar tetapi menurutnya itu adalah langkah awal. Bagaimana tidak anak sulung dari tiga bersaudara itu sudah mengantongi penghargaan dari dalam dan luar negeri yang membuatnya di gila-gilai oleh kaum wanita. Hal tersebut bahkan sudah terdengar sampai ke telinga mahasiswa mahasiswi baru.
Iqbal memainkan lagu Memories dari Maroon 5. Aldi di sampingnya bernyanyi diikuti dengan yang lain. Emma memperhatikan dengan anehnya mengapa orang-orang begitu mengagumi Iqbal bahkan temannya Tasya pun sepertinya menyukai Iqbal. Emma belum memiliki perasaan apa-apa pada siapapun. Anak perempuan itu sedang menikmati kebebasan seperti burung yang terbang ke sana kemari tanpa hambatan dan larangan dari siapapun. Jadi cinta bukanlah tujuannya saat ini. Sudah 4 orang sejak anak remaja itu menjadi MABA (Mahasiswa Baru) di tembak oleh lelaki. Tiga di antaranya adalah sesama anak baru dan yang satunya seorang seniornya.
“Guys, kita semua sudah berkumpul di sini. Inilah malam penutupan OSPEK MAHASISWA BARU 2020. Mari kita dengar kata sambutan dari Ketua Organisasi Kampus kita Iqbal Sanjaya,” ucap Tiara pembawa acara malam itu.
Iqbal bangun dari duduknya, di taruhnya gitar yang sedang di mainkan kepada Aldi di sebelahnya.
“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” ucap Iqbal. Kemudian salamnya di balas serempak oleh seluruh peserta.
“Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh”
“Selamat datang di kampus kita tercinta. Terima kasih buat semua para peserta OSPEK Mahasiswa baru tahun ajaran 2020. Saya Iqbal Sanjaya selaku Ketua Organisasi dan Ketua Pelaksana acara ini mengucapkan Terima kasih atas partisipasi kalian semua. Baik Mahasiswa Mahasiswi baru maupun para Senior selaku mentor. Saya mewakili semua panitia Mengucapkan TERIMA KASIH YANG SEBESAR-BESARNYA dan MINTA MAAF ATAS KEKURANGAN atau KEHILAFAN KAMI SELAMA MEMBIMBING kalian semua. Semoga kita semua tetap menjalin silaturahmi sampai kapanpun. Dan bila ada sesuatu yang kalian ingin tahu kalian bisa bertanya kepada kami in shaa Allah akan kami bantu sebisa kami. Ruangan kami ada di lantai 2 sebelah kiri dari sini. Kalian bisa lihat di sana yang paling pojok. Kalian bisa mampir kalau mau. Dan bila bertemu di jalan jangan sungkan untuk menegur walaupun kami sebetulnya tidak menghafal kalian semua, jujur saja. Saya rasa cukup sekian. Terima kasih semuanya. Semoga kita semua lancar kuliahnya dan sukses di masa depan. Aamiin. Wabilahitaufik Walhidayat Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.”
Iqbal menyelesaikan kata sambutannya dan di jawab serentak salam penutupnya oleh seluruh orang yang berada di situ serta tepuk tangan yang keras dari seluruh pendengar. Iqbal kembali duduk. Saat Iqbal duduk Emma memperhatikan Iqbal namun tidak disadari olehnya.
“Ok guys itu tadi ya kata sambutan dari Ketua Pelaksana acara kita ini. Sekarang enaknya kita ngapain nih?” tanya Tiara.
“Sis gw denger-denger di sini banyak yang cinlok loohh... uuuuhhhh..” ucap Kayla. Salah seorang panitia yang terkenal karena kebawelannya tetapi dia adalah orang yang ramah dan supel.
“Oya, Kay... siaposeee?? Penasaran ngga sih? Eh Btw, lo sendiri cinlok ngga sama anak didik lo? Jangan-jangan yang lo omongin diri lo sendiri lagi? HAHAHA” jawab Tiara girang.
Semua ikut tertawa mendengar hal itu. Dua orang itu memang pandai memandu acara sehingga tidak bosan.
“What? GW??? Sisss apa kabar dengan ANDA YAAH..? balas Kayla. Gimana tuh kabar si berondong? Udah di tembak belum? Upss salah pertanyaannya Lo udah nembak doi belum? Emang lagi jaman ya sekarang sama berondong HAHA” Kayla melanjutkan.
Gelak tawa terdengar dari semua peserta serta para senior. Emma dan Tasya tertawa dengan asyiknya. Emma tidak sadar begitu banyak mata yang memperhatikannya secara diam-diam termasuk Iqbal.
Emma terlihat kedinginan. Anak itu tidak punya sweater, jaket atau semacamnya karena dia tidak pernah dibelikan oleh Paman dan Bibinya. Iqbal memperhatikan ada seseorang yang mencoba memberikan jaketnya tetapi di tolak oleh Emma.
“Tuh.. tuh kan.. gw bilang apa barusan. Banyak yang cinlok. Liat aja si Satrio mau ngasih Emma jaketnya tapi di tolak sama cewenya HAHA” ucap Tiara. Semua mata jadi memperhatikan Emma dan Satrio. Emma jadi merasa malu. Tetapi, Satrio seseorang yang cuek dia tidak memedulikan hal itu dan malah cengengesan.
“Satrio... Satrio... Lo ngaca dikit napa.. Emma tuh ngga suka cowo model kaya lo. Coba deh kalo ketua kita si Iqbal udah pasti die mau iya ngga HAHA” Kayla menambahkan.
“Oya BTW kita bakalan mengumumkan senior-senior terfavorit, senior terganteng, tercantik, terbaik serta MABA terfavorit, terganteng, tercantik... semua akan kita umumkan malam ini dan pemenangnya akan maju ke depan satu persatu. Pada penasaran kan kalian kira-kira siapakah yang mendapatkannya. Tapi, klo gw sih udah punya feeling... Emma lo kan idola para senior kita nih .. nah bisa jadi lo salah satu yang dapet,” ucap Tiara.
Emma bergeming, dia hanya terdiam. Sementara yang lain terdengar ada yang berbisik-bisik di sana sini.
“Guys malam ini kita bakal umumin kelompok dengan nilai terbaik juga nih dan kelompok terkompak.”
“Ada juga yang bakal nyatain cinta nih. Kalau gw liat-liat sih orangnya udah deg-degan banget. Penasarankan lu padeee?” ucap Kayla.
“Siapa Kay? Gilee tuh orang nekat banget.. mau nembak di depan umum? Buset.. kalau di tolak kan kasian- malunya sekampus HAHA” timpal Tiara.
“Tahu tuh orang mentalnya baja banget. Apa emang ngga punya urat malu,” kata Kayla.
“Bocorin dong Kay.. siapose? Penasaran nih eyke.. senior sama senior, senior ke junior atau junior ke senior? Yang mana niihh???” tanya Tiara memancing.
“Ada deh kepo... biar surprise.. kata orangnya ini rahasia. Biar yang di tembak ngga kabur HAHA” balas Kayla.