Dream Or Love

dhiinasaf
Chapter #21

#CHAPTER 21 Sebuah Keberanian

Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas di sekolah ku.

Aku berharap semoga di kelas 11 nanti akan ada sesuatu yang lebih indah dan lebih baik dari kelas 10 ini.

Bel istirahat pertama pun berbunyi.~

Jam istirahat pertama aku berinisiatif membawa bekal roti lapis yang sudah dibuatkan oleh Umma dan memakannya di taman sekolah, sembari aku membaca baca materi yang selanjutnya akan di ujiankan.

“ Syah, Fa ke taman yuk! sambil baca baca materi buat nanti. "

“ Hoah … aku ngantuk lagi Ra heeumm. " Ucap Aisyah yang sudah menaruh kepalanya di atas meja.

" Sama Syah aku juga ngantuk banget nih, kayaknya aku tidur sebentar dulu deh Ra biar nanti pas ujian lebih semangat. " Ucap Faiha.

" Terus gimana Ra, kamu gak apa apa sendiri? " tanya Aisyah.

" Iyaa santai aja yaudah deh lanjutin tidurnya aku ke taman yaa dadah.”

Sesampainya aku di taman sekolah ternyata juga banyak murid yang sedang belajar di sana. Yaa, memang bisa dikatakan tempat yang paling disukai semua murid adalah taman sekolah.

Karena udara nya juga yang masih sangat sejuk dan bunyi dari air mancuran kolam menambah kesyahduan tersendiri.

Saat aku sedang membaca baca materi yang selanjutnya akan di ujiankan tiba tiba ada seseorang yang memanggilku.

“ Zahra? bisa ngomong sebentar ngga? “

“ Eh iya Kak Friska ada apa ya? “

Ternyata yang memanggilku adalah Kak Friska.

“ Ra, kemaren kemana kok gak dateng lupa yaa? “

“ Dateng kemana ya Kak? “ jawabku seraya sedikit tertawa.

“ Huh beneran lupa … rapat Ra rapat. "

“ Oh iya Kak astaghfirullah. “ Saking fokusnya aku kemarin rawat Laila, aku sampai lupa kalau ada rapat photography organization padahal niat awal ku memang sudah ingin kesana. Ujarku dalam hati.

“ Kemaren lu kemana Ra … gak ada izin juga, Kak Dhafi kemaren sempet marah lho gara gara ada beberapa yang gak dateng dan gak ada izinnya.”

Kak Dhafi adalah senior photography organization, dia memang dikenal sebagai orang yang galak, tegas, dan bijak. Siapa saja yang ketahuan tidak mentaati peraturan di photography organization akan dihukum.

" Iya Kak maaf Kak aku bakal jelasin semuanya. "

Sementara itu di kejauhan terlihat Sesha dan Olivia yang sedang mencari meja kosong untuk mereka makan.

“ Eh eh Sha itu bukannya si Zahra ya? “ ujar Olivia seraya menyenggol bahu Sesha.

“ Yang lagi ama Kak Friska ya Vi? "

“ Iyaa Sha, yaudah makan di meja mereka aja yuk mau gak? “ tanya Olivia kepada Sesha.

“ Hmm ... yaudah deh yuk ah!

Saat aku ingin menjelaskan yang sebenarnya terjadi kemarin, tiba tiba Sesha dan Olivia datang ingin bergabung bersama di meja ku dan juga Kak Friska.

“ Hai Kak Friska, hai Ra aku boleh duduk sini gak? “ ucap Sesha seraya tersenyum ke arah Kak Friska.

“ Eh Sesha, iya sini sini makan disini aja. “

“ Aku juga ya Kak hehehe, “ ucap Olivia menyusul.

“ Iyaa Liv."

“ Eh gak apa apa lanjut aja ngobrolnya Kak, aku mau makan dulu ya Kak sama Oliv. Ucap Sesha yang sebenarnya juga ingin tau apa yang diperbincangkan Zahra dan Kak Friska.

Aku dan Kak Friska pun kembali melanjutkan pembicaraan tadi tapi aku merasa tidak enak karena disampingku ada Sesha dan Olivia.

“ Jadi kenapa Ra kok tumben kemaren lu bisa lupa kalo pas jam istirahat ada rapat photography organization?

Baru saja aku ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi kemarin saat jam istirahat ke Kak Friska, tapi Sesha sudah langsung berbicara dengan cepat.

“ Maaf Kak kalo motong pembicaraan Kak Friska, kayaknya kemarin aku liat Zahra saat jam istirahat deh Kak “ ucap Sesha seraya senyum melirik Olivia.

“ Oh iya dimana? “

“ Kemarin aku liat Zahra lagi di UKS Kak. “

“ Iya Kak, aku juga liat jadi gini Kak, “ ucap Olivia menceritakan kembali apa yang dilihatnya kemarin.

Lihat selengkapnya