Burung burung beterbangan kembali ke sangkarnya,anak anak yang berlarian kesana kemari tertawa bebas tanpa beban, ku gowes sepeda untuk menjemput adikku lantunan sholawat terus mengiringi perjalanan ku.
Hari ini rasanya sangat penat dengan beratnya tas yang kubawa juga dengan rasa penasaran siapa seseorang yang impian nya sangat sama denganku siapa pula Kakak kelas yang sudah berbaik hati menolong ku kala itu. Ah perasaan itu sangat menghantui ku akhir akhir ini.
Astagfirullah ga baik memikirkan lelaki yang belum muhrim dasar aku! .
Saat aku sedang asyik asyik nya memikirkan seseorang itu, melaju dengan kencang motor yang ditumpangi dua orang dia adalah Sesha dan Olivia. Karena jalanan dalam kondisi yang tidak baik membuat banyak lubang yang bila hujan menyebabkan becek alhasil pandanganku menjadi gelap karena terkena cipratan dari motor Sesha dan Olivia lalu aku terjatuh ke rerumputan dan disusul sepeda ku jatuh tepat diatas badan ku Ya allah!.
Bukan nya menolong ku, Sesha dan Olivia meneruskan perjalanannya.
Argh sakit sekali, Oh Tuhan haruskah ku bersabar lagi?.
Saat aku berusaha bangun tiba tiba ada yang menolong ku membangunkan sepeda dia lelaki tinggi,memakai jaket,lengkap dengan helm yang terpasang di kepala nya aku bahkan tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
" Ma- ma kasih ya sudah menolongku" ucapku dengan tertatih tatih.
" Sama sama lain kali hati hati ya jangan ceroboh".
~~~
Sampailah aku disekolah adikku.
" Kak, Kakak Ra kenapa? ko bajunya kotor gitu?" akupun diserang seribu pertanyaan oleh adikku Aqila, ya kalau Umma juga tau siap siap lah aku mendengarkan ceramahnya.
"Udah udah ayo cepet Kakak ga apa apa".