Hari ini, 1 Februari 2040, Instastory Angga Baskara
"Pak Angga, pak Angga, apa gak minder gitu punya istri presiden, yang jabatannya bukan cuma tinggi tapi juga tertinggi senegara ini?" tanya seorang wartawan padanya.
"Ya enggaklah, Mas. Ngga usah minder karena tiap orang di dunia ini punya kekhasan dan keistimewaannya masing-masing yang udah klop sama peran-perannya di dunia ini. Gak ada yang berhak sombong ataupun rendah diri karena ini semua hanya titipan dan juga cuma Allah yang bisa ngasih. Jadi, gak usah ngiri ataupun sirik ya. Karena sirik itu dosa terbesar dalam Islam (yee itu mah syirik kali pak)."
2 Februari 2040, Youtube Presiden
"Lalu masih terkait dengan drama-drama perselingkuhan ini, saya harap seluruh anggota keluarga hendaknya tetap saling menjaga, support, mengingatkan, diingatkan, dan dibimbing sampai akhir hayatnya, yang tak terbatasi siapapun anggota keluarga itu dan berapapun usianya. Mau itu yang tua, yang muda, yang remaja, yang paling muda, dan yang paling dituakan sekalipun. Karena gak ada yang pernah tau kapan kemungkinan-kemungkinan kita akan bersikap khilaf, alpa, lupa, lalai, dan keliru.
"Atau seringkali, kita merasa sendirian di muka bumi ini padahal masih ada orang-orang yang bisa menjadi tempat kita cerita, tempat kita curhat. Karena sebagai manusia, kita akan selalu butuh bantuan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, serta setiap anggota keluarga selalu punya potensi salahnya masing-masing, potensi egonya, nafsu, dan amarahnya masing-masing. Apalagi jika semakin bertambahnya usia, godaan akan nafsu-nafsu duniawinya akan semakin kuat semakin matang semakin besar. Maka hendaknya, tidak ada anggota keluarga yang merasa superior ataupun justru inferior mentang-mentang menjadi yang paling dituakan ataupun yang paling dimudakan di rumah. Karena setiap anggota di dalam sebuah keluarga adalah seorang MANUSIA, yang melekat padanya HAM yang sama-sama adil dan setara untuk diperhatikan, didengarkan, dlindungi, dihargai, dan diupayakan bersama satu sama lain.
"Dan di tengah maraknya kasus-kasus perselingkuhan yang mencuat, saya mohon kepada seluruh stasiun tv, baik lokal maupun nasional, dan juga kepada semua media, baik elektronik maupun digital, dan juga kepada para figur-figur publik yang memiliki pengaruh di media-media sosial, jangan dulu menampilkan tokoh-tokoh yang terindikasi melakukan dan mengizinkan perbuatan-perbuatan perselingkuhan sampai mereka sendiri bersedia mengklarifikasinya dengan jelas dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan dan tersakiti.
"Betapa luar biasanya kehancuran bangsa dan negara ini nanti ke depannya yang bahkan bisa dimulai dari saat ini, jika kita selalu memaklumkan dan membenarkan kebohongan-kebohongan kecil yang dimulai dari keluarga-keluarga kita sendiri dan mampu merusak keluarga-keluarga yang lain. Hanya demi titel "Keluarga Sempurna, Keluarga Harmonis", rusaklah seluruh nilai-nilai luhur, agung, dan bersih bangsa ini. Saya tahu bahwa ini sangat tidaklah mudah untuk ditanamkan menjadi karakter utama kita sehari-hari. Tetapi, kalaulah kita memang benar-benar mencintai dan menghargai diri kita sendiri, keluarga kita, dan ingin menjaga bangsa kita sendiri, mulailah kita semua bersama-sama pelan-pelan membiasakannya. Gak mau kan nantinya negara kita ini hancur sia-sia karena diam-diam dirusak dan dihancurkan dari rakyatnya sendiri oleh kebiasaan-kebiasaan berbohong, menipu, tidak amanah, berkhianat, tidak mau mempertanggungjawabkan apa-apa yang menjadi kesalahan kita?
"Belum lagi orang-orang yang selingkuh itu adalah orang-orang yang pengecut karena tidak mampu atau mungkin memang tidak mau untuk jujur kepada dirinya sendiri dan kepada pasangan sahnya. Dan kalau memang Anda sulit untuk melepaskan kebiasaan-kebiasaan berselingkuh, mintalah tolong segera kepada para ahlinya agar Anda bisa dibantu untuk segera lepas dari jeratan-jeratannya. Jangan pernah dibiasakan, dan jangan pernah dimaklumkan. Dan terkhusus untuk Anda, para public figure, tanggung jawab Anda di muka umum jauh lebih besar dibandingkan dengan orang-orang biasa. Saya harap kita semua, siapapun itu, bisa dengan bijak dan berintegritas tinggi dalam menyikapi dan memanfaatkan segala macam kekuatan akan kepopuleran kita. Jangan sampai orang-orang yang selama ini kerjanya meraup uang, popularitas, dan rezeki-rezeki dari publisitasnya di dalam masyarakat, malah menodai kebajikan-kebajikan moral di dalam masyarakat itu sendiri.
"Semoga kita semua bisa terus sama-sama saling menjaga, mengawal, mengasihi, mengingatkan, dan mengayomi seluruh elemen bangsa dan negara ini sehingga negara ini menjadi tempat tingggal yang selamat, aman, nyaman, damai, dan sentosa bagi seluruh rakyat Indonesia dan siapapun yang tinggal di sini.
"Dan sebelum itu semua terjadi, jadilah tempat teraman dan ternyaman untuk dirimu sendiri terlebih dahulu."
Flashback, 13 Mei 1998, Laboratorium Masa Depan Bangsa
"Ria, nanti kalau sudah selesai, jangan lupa tutup dan kunci semua pintu dan gerbang ya. Hati-hati," kata Prof Arif.
Akan tetapi nahas, sebelum berhasil pulang, ia terjebak di sana dan terbakar bersama seluruh hasil penelitian yang sudah ia lakukan bersama Prof Arif dan rekan-rekannya, termasuk rintisan dan persiapan-persiapan alat pengekstrak mimpi yang kelak bisa digunakan seutuhnya di tahun 2023 oleh di antaranya Dinda dan juga Angga.
Alat pengekstrak mimpi ini memang sengaja dirancang dan dipersiapkan oleh para ilmuwan dalam negeri yang diam-diam bekerja sama dengan ilmuwan-ilmuwan di luar negeri supaya bisa segera melahirkan pemimpin-pemimpin Indonesia yang berhati jujur, kuat, dan ikhlas dalam menyelamatkan dan mengangkat Indonesia dari kehancuran-kehancuran dan kerusakan yang sedang terjadi di masa ini.
Sementara itu, Ria adalah ibu dari Angga Baskara, yang merupakan suami dari Dinda Astari yang kini menjadi seorang presiden.
Flashback, 2 Juni 2023, Laboratorium Masa Depan Bangsa
Dinda keluar sekitar pukul 7 pagi meninggalkan area laboratorium penelitian masa depan bangsa, berbarengan dengan sejumlah anak muda lainnya yang tidak ia kenal, yang di antaranya adalah Angga, yang menjadi suaminya kini.
Hari ini, 3 Februari 2040, Istana Negara
"Oke karena banyak yang berkomentar di youtube presiden, meminta saya untuk mengomentari kasus-kasus korupsi, suap, penggelapan, dan sejenisnya, komentar saya adalah ... uang-uang haram yang masuk ke rekening kita, dompet kita, dan kantong-kantong kita, itu akan hidup terus-menerus di dalam daging, darah, dan tulang-tulang kita. Ia akan hadir dalam berbagai bentuk, seperti kerusakan, kejahatan, dan kekacauan-kekacauan yang kita lakukan, baik dengan sengaja ataupun tidak. Ini tidak hanya berlaku untuk kita, tetapi juga siapapun yang dengan sengaja mengetahui dan menerima uang-uang haram tersebut, seperti istri, suami, anak, dan keluarga-keluarga kita. Meskipun kita sekuat tenaga menjaga perilaku-perilaku kita, tetapi tetap saja, kuasa Allah selalu jauh lebih besar daripada kuasa segenap makhluk-Nya. Allah tidak tidur, Pak, Bu. Bertobatlah sebelum benar-benar terlambat.
"Mohon selalu dukung kami, bantu kami, dan turut berpartisipasilah dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hidup rakyat dan negara kita. Dan karena persoalan korupsi ini termasuk masalah yang terbesar dan terberat bahkan sejak reformasi meletus, saya mohon doanya selalu dari kita semua."
Lalu malam ini mereka tutup dengan berpelukan, berdansa, bernyanyi bersama dua lagu favorit mereka.
How Deep Is Your Love
by Bee Gees
I know your eyes in the morning sun
I feel you touch me in the pouring rain
And the moment that you wander far from me
I wanna feel you in my arms again
And you come to me on a summer breeze
Keep me warm in your love, then you softly leave
And it's me you need to show
How deep is your love?
How deep is your love?
How deep is your love?
I really mean to learn
'Cause we're living in a world of fools
Breaking us down when they all should let us be
We belong to you and me
I believe in you
You know the door to my very soul
You're the light in my deepest, darkest hour
You're my savior when I fall
And you may not think I care for you
When you know down inside that I really do
And it's me you need to show