Tuk tuk tuk
Piyo memperjelas pendengarannya saat terdengar suara ketukan pelan di jendela kamarnya.
"Siapa?" tanya Piyo pada dirinya sendiri. Ia pun beranjak dari tidurnya, dan duduk diatas ranjang sambil memeluk guling pikachu kesayangannya.
"Ga mungkin, ada yang manjat jam segini kan? Eh ... tapi ini jam berapa ya?" tanya Piyo bergumam sendirian. Ia melirik jam beker yang berdiri di atas nakas. Nakas itu terletak di samping kiri ranjangnya. Di atas nakas juga ada lampu tidur, bingkai foto Piyo bersama teman-temannya saat Perjalanan Study Tour sekolah, dan remot AC berwarna putih.
"Jam 9 malam," ucap Piyo setelah melihat jam.
Tuk tuk tuk
"Sssut, Piyo," panggil seseorang.
"Sssutt ... ssutt," ucap seseorang lagi.
Tuk tuk tuk
Piyo yang merasa penasaran mulai mengikuti arah sumber suara. Ia terhenti tepat di depan jendela yang tertutup hordeng pink. Piyo adalah wanita pecinta pink, dan fans pikachu. Tak heran dikamarnya nuansa pink, dan pernak-pernik serba pikachu.
Tuk tuk tuk
Benar, ketukan dan panggilan itu sumbernya dari jendela. Dengan perlahan-lahan Piyo menyentuh hordengnya, dan menggesernya kesamping.
"Aaaaaaa," teriak Piyo dan orang itu bersamaan. Mereka sama-sama terkejut. Piyo berteriak ketakutan karena orang itu pakai topeng joker, dan orang itu berteriak kaget karena teriakan keras Piyo memekakkan telinga.
"Aaaaaaa setan...!"
"Weh Piyo. Ssutt, jangan berisik bego. Ini gue Ardan," jelas Pria bertopeng joker.
Piyo menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia mengatur nafasnya yang kempas-kempis. Ardan membuat jantungnya senam aerobik.
"Piyo. Kenapa teriak-teriak," panggil Abang Piyo yang bernama Zidan dari kamar sebelah. Kamar mereka bersebelahan. Kamar Piyo berada ditengah, sebelah kiri kamar Zidan, dan sebelah kanan kamar Adam. Sedangkan kamar kakak Piyo di bawah lantai 1.
Piyo melepas tangannya yang didepan mulut.
"Eng-engga. Gapapa ko bang. Piyo teriak karena habis liat setan aja."
"Kamu lagi nonton film horror ya? Nonton gitu sendirian nanti takut lagi kamar mandi, ujung-ujungnya minta ditemanin mama. Jangan lupa, baca ayat kursi sebelum tidur kalo masih takut kebayang muka setannya," sahut Zidan dari sebelah kamar. Zidan sedang sibuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an dan menghafalnya.
"I-i-ya bang Zidan," jawab Piyo. Ia pun membuka engsel pintu jendelanya, dan membukanya lebar. Terpampang wajah pria bertopeng di depannya.