Mena mendengkur pelan di atas setumpuk kain empuk menyerupai beludru. Hermes mengkoleksi permadani dan linen bermotif yang awalnya dia mau gunakan sebagai dekorasi kediamannya. Namun kenyataannya semua tekstil itu dia tumpuk di salah satu sudut kendaraan angkasanya dan menjadi sarang Baba. Dia tidak pernah berencana untuk berlama-lama tinggal di kapal sehingga interiornya terasa kosong dan dingin.
Hermes duduk bersila di sebelah sang Firaun sambil memandangnya penuh minat. Gesturnya lebih menyerupai kurator yang sedang menilai barang seni. Hermes mencoba memahami isi hatinya sendiri dan apa arti seorang Amen-Ra bagi hidupnya. Dia akan mengutuk dirinya sendiri jika segala interaksi intim yang sempat terjadi di antara mereka adalah karena hasrat biologis semata. Karena Hermes bukan binatang. Selain itu dia memiliki ingatan dan pengetahuan dari Thoth serta telah menjalani hidup ala pendeta Atlantis selama ribuan tahun.
Hermes bisa menghindari interaksi romantis dengan para wanita selama ratusan tahun serta merasa sudah bisa mengalahkan nafsunya. Kenapa kali ini berbeda?
Dewa berparas kaukasia itu berpikir sambil tanpa sadar mendekatkan wajahnya ke Mena yang masih tertidur pulas.
Kemudian sesuatu yang berbulu tiba-tiba menutup wajahnya dan membuatnya panik karena sulit bernafas.
"Singkirkan tubuh berkutumu dari mukaku, baba!" Sergah Hermes.
"Tidak, sebelum aku yakin kau tidak akan menyentuh Mena," tanggap Baba tidak goyah.
"Aku hanya melihatnya tidur sambil memikirkan sesuatu yang serius!"
"Ya, dan aku tidak akan semudah itu percaya. Aku mendeteksi naiknya detak jantungmu serta meningkatnya kadar hormon dari tubuhmu. Kamu tertarik padanya dan berniat bereproduksi dengannya," Baba menyimpulkan.
"Apa? Itu tidak benar!" Bantah Hermes walau dia sadar sebagai setengah robot, baba tidak bisa berbohong.
"Thoth selalu bilang, kalau para pendeta sudah dilatih untuk menahan keinginannya bereproduksi demi kesucian pikiran mereka. Kau memiliki kenangan Thoth di otakmu, apa kamu tidak belajar apapun?" Tanya baba sedikit sengit.
Thoth adalah seorang pendeta tinggi Atlantis. Walaupun mereka melatih dirinya untuk tahan segala godaan duniawi, beberapa dari mereka juga menikah—-sama seperti Thoth. Menjadi seorang pendeta suci bukan berarti tidak boleh mendekati hal-hal duniawi dan terus bersimpuh di kuil. Hermes memang menyamar menjadi Thoth serta melakukan semua tugasnya. Namun jati dirinya tetap seorang Hermes, putra Zeus dan bangsa Titan yang tidak pernah benar-benar mengikat dirinya pada peradaban Atlantis.
"Kalau kamu ragu tidak bisa menjalankan tugasmu dengan baik sebagai Thoth, serta khawatir teralihkan oleh wanita—-kenapa tidak melakukan cara yang biasa dilakukan para pendeta?" Baba mengingatkan.
"Yang mana?"
"Thoth melakukannya padaku, dan aku bersyukur kini terbebas dari hasrat hewani dan bisa sepenuhnya mengabaikan para kera baboon betina yang sedang dalam masa subur," jelas Baba berbangga.
Otak hermes menjelajah keping kristal kenangan Thoth dan melihat pemandangan yang tidak nyaman. Ketika itu baba yang baru akan diubah menjadi setengah robot terlihat berbaring di meja operasi Thoth. Dewa pengetahuan itu membedah bagian selangkangannya dan membuang bagian tubuh penting milik baba.
"Maksudnya dikebiri dan menjadi seorang Kasim?" Sergah Hermes tidak percaya. Bisa-bisanya baba mengusulkan hal itu padanya. Dengan kesal Hermes menggeser badan kera itu dengan paksa. Kalau ada kaum Titan yang perlu dikebiri, Zeus bisa menjadi kandidat yang tepat karena suka membuat anak sembarangan. Hermes cukup sopan dan terkontrol sebagai pria Titan. Hubungan asmaranya mungkin bisa dihitung dengan jari.