Tidak ada yang lebih menyenangkan, selain melihat puluhan rasa ice cream berjejeran di dalam etalase. Itulah yang selalu aku rasakan ketika dihadapkan dengan pilihan rasa yang beragam, untuk memilih dua rasa pada cone-ku kali ini.
Tempo De Gelato, menjadi salah satu tempat favoritku, tentu saja setelah tempat tidurku. Alunan musik yang menenangkan, aroma kedai yang khas dan disain yang elegan menambah nilai estetika di mataku.
“Tolong, Caramel dan White Chocolate-nya”
Setelah mendapatkan harta karun kecil berupa cone dengan tumpukan ice cream, Aku kembali menghampiri Arya yang tengah sibuk dengan tumpukan kertas folionya. Terlihat masih belum ada juga perkembangan sejak aku meninggalkannya.
Aku menarik kursi dan duduk menyilangkan kaki tepat menghadap Arya. Aku memperhatikan ice cream yang ku pegang, seraya membandingkannya dengan laki-laki yang tengah sibuk menatap kertas kosong di hadapannya.
Aku mengeluarkan kamera dari dalam tasku. Tanpa Arya sadari, Aku membidik gambarnya berjejeran dengan ice cream yang tengah ku pegang.
Aku memang suka membidik laki-laki rese ini secara diam-diam. Aku tersenyum melihat hasil bidikanku.
Bagaimana tidak? Dalam satu frame yang sama, terdapat dua objek favoritku! Sekarang aku tahu, bahwa Arya dan ice cream Caramel milikku benar-benar memiliki kesamaan. Yahh.. sama-sama manis.
“Apa ini tidak keterlaluan, jika Miss.Cepol memberiku tugas seperti ini?”
“Lagipula siapa juga yang peduli, tentang bagaimana Bahasa Inggris bisa menjadi Bahasa Internasional” Dengus Arya kesal.
“Aku peduli.”
“Sudahlah, kerjakan saja tugasmu. Aku sudah mengerjakannya sebagian untukmu. Kamu hanya tinggal mengembangkannya saja, kan?” Sahutku.
“Bagaimana bisa, kamu lebih membela Miss.Cepol dari pada aku?”
“Lalu, dengan mengoceh seperti radio tua nenekku, bisa membuat tugasmu cepat selesai?”
Karena aku sudah berkata seperti itu, Arya akhirnya hanya menurut. Memang terkadang aku harus bersikap sedikit keras padanya.
Sembari menunggui Arya mengerjakan tugasnya, Aku memantau beberapa web yang menginformasikan pendaftaran perguruan tinggi. Tanpa sengaja, di deretan teratas, Akademi Militer ternyata sudah membuka pendaftaran Taruna/Taruni baru TA.2014
“Eh, Ar pendaftaran Akademi Militer udah di buka nih”
Arya terdiam.
“Kenapa? Bukannnya ini yang kamu tunggu?”