Hidup bukanlah sebuah pilihan. Bagiku, hidup adalah kesempatan. Meski begitu, dalam hidup ada banyak pilihan. Oh, benarkah? Bagaimana kalau sebenarnya kita sudah ditakdirkan untuk memilih pilihan yang ‘itu’?
Orang bilang, apa yang kita pilih sekarang dapat memengaruhi masa depan. Sebagai contoh, kita memilih menikah dengan si A, bukan si B. Lima tahun kemudian, si A mengkhianati kita. Si A menghancurkan hati kita. Seandainya kita memilih si B, apakah nasib kita akan sama? Tak ada yang tahu, bukan? Karena manusia tak ada yang bisa mengulang masa lalu.
Meskipun demikian, kita bisa saja memilih si B setelah selesai dengan si A. Tetapi, setelah lima tahun berlalu, si B sekarang belum tentu sama dengan si B yang dulu.