The Rose Tower

Aria
Chapter #2

#1 Maniak Sihir

Karena kejadian seribu tahun yang lalu, lempeng bumi benar-benar berubah, bahkan musim pun menjadi berbeda.


Jika dulu bumi memiliki lima benua, maka sekarang terdapat delapan benua. Enam benua ditempati oleh Human, satu benua ditempati oleh Non-Human, dan satu lagi adalah benua yang telah tercemar oleh Miasma.


Miasma adalah polutan atau zat berbahaya yang terdapat di udara, tanah, dan air yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit menular, penyakit kronis, gangguan mental, hingga kematian. Sementara itu, rata-rata yang tinggal di sana adalah ras Demon.


Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bumi memiliki tiga benua baru. Benua baru yang ditempati oleh manusia dinamai Eidran. Benua yang ditempati oleh Non-Human diberi nama Nyxnly oleh umat manusia. Sedangkan benua yang dihuni oleh Demon disebut Regnad.


Ada alasan mengapa umat manusia menamai benua Eidran. Nama itu diambil dari nama tengah Saint pertama, Ardise Eidran De Atnaelar.


Mengapa harus Saint pertama? Mengapa tidak menggunakan nama lain saja?


Ada dua alasan utama. Pertama, umat manusia menggunakan nama Saint pertama untuk mengenang jasanya. Kedua, benua Eidran sebenarnya adalah daerah yang telah tercemar oleh Miasma, sehingga tidak ada yang berani ke sana kecuali Demon.

Namun, berkat Saint pertama yang memurnikan beberapa tempat, umat manusia menjadi berani tinggal di sana. Sayangnya, Saint tersebut telah tutup usia karena dibunuh oleh para Demon.


Umat manusia bersedih hati atas kematiannya. Namun, beberapa puluh tahun kemudian, pemurnian dilanjutkan oleh Saint kedua.


Benua Eidran dikelilingi oleh Samudra Pasifik. Dalam beberapa ratus ribu kilometer di sebelah barat, terdapat Benua Asia. Sementara dalam beberapa ratus ribu kilometer di sebelah timur, terdapat Benua Amerika.


Musim di Eidran terbagi menjadi empat:


Februari hingga April: Musim semi


Mei hingga Juli: Musim panas


Agustus hingga Oktober: Musim gugur


November hingga Januari: Musim dingin


Benua Eidran memiliki 29 negara. Di antara negara-negara tersebut, terdapat satu negara yang paling besar yang terletak di bagian barat laut benua.


Di sebelah barat negara ini terdapat Samudra Pasifik, dan dalam beberapa ratus ribu kilometer terdapat negara Jepang.


Di sebelah utara terdapat Teluk Hokkah, di sebelah timur terdapat negara Brainstone, dan di sebelah selatan terdapat negara Ralentz.


Negara Ralentz memiliki lebih dari 5.000 kota. Di antara kota-kota tersebut, terdapat satu kota paling kecil yang terletak di bagian barat daya.


Kota ini sangat kecil jika dilihat dari satelit, tetapi saat memasuki kota ini, siapa pun akan berdecak kagum karena keindahannya. Kota itu bernama Atnaeir.


Kota Atnaeir memiliki luas sekitar 62,5 hektar dengan jumlah penduduk mencapai 100.000 jiwa. Kota ini memiliki tiga pulau terapung, dan di atas tiap pulau terdapat pulau yang lebih kecil.


Musim di kota Atnaeir lebih hangat dibandingkan dengan kota atau negara lain di benua Eidran. Tidak ada orang yang tidak mengetahui kota ini—semua orang dari seluruh penjuru dunia pasti mengenalnya.


Kota Atnaeir adalah wilayah pertama yang dimurnikan oleh Saint pertama. Kini, kota ini menjadi tempat tinggal bagi keturunannya, keluarga Atnaelar.


Sekarang adalah tanggal 29 Juli 3028, pukul 09.13 pagi. Musim gugur telah merangkai kisah perpisahan. Daun-daun yang dulu hijau ranum kini berubah menjadi karpet emas yang berderai perlahan.


Angin sepoi-sepoi membawa serta aroma tanah basah dan dedaunan kering, menyanyikan lagu perpisahan yang syahdu.


Sinar matahari masih cukup hangat, tetapi udara mulai terasa dingin saat mentari condong ke barat. Musim gugur perlahan menyerahkan tongkat estafet kepada musim dingin.


Suhu udara semakin turun, menusuk hingga ke tulang. Angin berubah menjadi angin dingin yang menggigit, membawa embun pagi yang membeku menjadi butiran es. Langit yang dulu cerah kini seringkali mendung kelabu, siap menghujankan salju pertama.


Di stasiun Portal, terdapat dua gadis kecil berusia enam tahun yang sedang duduk di kursi. Salah satu dari mereka menunggu antrean keberangkatan menuju tanah kelahiran neneknya, Jepang.


Gadis pertama memiliki penampilan cantik dan kalem. Rambutnya lurus dan diurai, berwarna biru langit yang tampak seperti sutra saat terkena sinar matahari.


Bulu matanya lentik dengan warna yang sama seperti rambutnya, begitu juga dengan alisnya. Matanya tenang seperti samudra, bola matanya kristal layaknya permata safir.


Kulitnya putih seperti susu, dengan bibir mungil dan hidung mancung. Saat tersenyum, lesung pipinya tampak manis, tetapi sayangnya ia jarang tersenyum.


Gadis itu menatap sahabatnya dengan serius.


"Berjanjilah dengan Lily. Kamu akan mengirimi Lily surat! Atau setidaknya beri Lily kabar tentangmu!"


Lihat selengkapnya