Sesederhana itukah sebuah senyuman dapat merekah di wajah seseorang?
*****
“Sudah belum?” Bintang tersadar dan berhasil mengingat hal yang dilupakannya tadi, yaitu buku yang saat ini sedang dibaca Radhit.
Radhit menoleh “Kau menunggu buku ini? Kukira kau melupakannya,” ucapan Radhit malah membuat Bintang mendengus kesal. “Untuk apa kau menunggunya? Kan aku sedang membacanya,” tambah Radhit dan berhasil membuat Bintang tambah kesal.
“Sejak tadi kan aku sudah bilang, kalau kau ingin membacanya silahkan ambil sendiri di rak sana.”
“Kau saja yang ambil sendiri!” ucap Radhit tanpa menoleh dan tetap membaca buku.
“Nyebelin banget sih, aku sudah mencari buku itu dengan susah payah sedangkan kamu merebutnya dengan semudah itu?” protes Bintang, menyeret buku itu kembali kehadapannya.
“Kamu juga nyebelin banget, aku cuma mau pinjam sebentar bukan merebutnya darimu.” Radhit tidak kalah protes dengan menekankan kata ‘merebutnya’. Menyeret kembali buku tersebut.
“Apanya yang sebentar? Kau menguasainya sejak tadi.”