The Rotate

Tiara Khapsari Puspa Negara
Chapter #6

Kisah Matahari

Perputaran dalam hidup adalah sebuah batu besar yang bila kau angkat untuk menemani langkahmu hanya menjadi sebuah beban, beban yang tak kau sadari akan menindihmu dalam-dalam.

*****



Radhit membuka pintu kamarnya. Di Pintu itu tertempel tulisan besar “MATAHARI” dengan dihiasi gambar doodle. Dia melangkahkan kakinya masuk. Menaruh tas sekolahnya di atas meja belajar dan duduk di kursi meja belajarnya.

Kamar berwarna putih dengan dua sisi dinding dihias gambar doodle dan berbagai gambar robot. Di sisi lain gambar matahari terpampang besar dan satu sisi lain dibiarkan polos. Barang-barang yang cukup berantakan berserakan di lantai mendominasi. Segala furniture mulai dari meja belajar sampai tempat tidur dipenuhi dengan warna peach.

Mata coklat madu dengan dihiasi bulu mata dan alis tebal itu kini menatap ke depan dengan tatapan kosong. Dengan tangan yang tidak dapat berhenti untuk menyalakan dan mematikan lampu belajar. Kejadian tak terduga di hari pertama di sekolah barunya telah memasuki pikirannya dan mampu membuat dirinya tersenyum sesaat.

Pikirannya terhadap seorang gadis manis. Bintang yang kini membuat hari pertamanya di sekolah baru terlihat menyenangkan. Bintang, seorang gadis manis yang suka bermain di bawah hujan. Bintang, seorang gadis manis yang dua kali dimarahi di sekolah di hari pertama seorang Radhitya Putra bersekolah sebagai murid baru. Bintang, seorang gadis manis yang muncul di dunia yang berkebalikan dari seorang Radhitya Putra. Tunggu-tunggu, kenapa Radhit malah memikirkan Bintang? Apa ada sesuatu?

“Senyum-senyum sendiri aja,” ucap seseorang yang sejak tadi memperhatikan adiknya, Kak Surya. “Bagaimana hari pertamamu di sekolah baru?” tambahnya seraya duduk di kasur adiknya.

“Lumayan,” jawabnya singkat sambil menoleh ke belakang sekilas, melihat sang kakak, kemudian sibuk mengganti pakaian.

“Lumayan baik atau lumayan buruk?” ledek Kak Surya pada Radhit. “Kalau lumayan buruk, pasti ga akan senyum-senyum sendiri kan?” tambahnya.

Mendengar hal itu Radhit hanya melihat Kak Surya dari ekor matanya, menoleh dan tertawa sejenak, merasa ada hal yang lucu dari perkataan kakaknya.

Lihat selengkapnya