Bahkan sebuah bayang pun selalu mengikuti kemana sinarnya terarah.
*****
Dari lorong setelah ruangan sebelumnya, Bintang melihat Radhit masuk ke sebuah ruangan yang lebih tenang daripada ruangan tadi. Terdengar hentakan musik yang lebih tenang. Seperti sebelumnya, Radhit memasuki ruangan tersebut dengan bersikap biasa saja, tidak ada rasa ragu maupun rasa takut. Seperti sudah terbiasa, pikir Bintang lagi.
Lorong ini begitu sepi. Tidak ada seseorang pun yang lewat. Membuat Bintang sedikit lega. Jika tidak, apa yang akan dia katakan nanti? Tersesat? Masuk akalkah jika ia menjawab demikian?
Setelah beberapa detik Radhit masuk ke ruangan tersebut, Bintang memberanikan diri untuk mengintip isi ruangan itu dari sebuah jendela kaca kecil yang tertempel pada pintunya. Dilihatnya ruangan tersebut dengan hati-hati untuk mengetahui apa isinya. Bintang terkejut ketika melihat isi ruangan tersebut. Dirinya tidak percaya bahwa Radhit bisa melakukan hal seperti itu. Bagaimana bisa seseorang yang selalu bersikeras menawarkan bantuan padanya malah berkelakuan seperti ini. Sungguh tidak dapat dipercaya.
Ruangan tersebut tidak lain adalah sebuah kasino. Merupakan tempat pusat perjudian. Tentu saja kegiatan ini sangat dilarang bukan? Mengapa bisa Radhit melakukan hal ini? Bahkan dirinya masih duduk di kelas 11, masih terhitung di bawah umur. Sungguh mengejutkan.
Dengan cermat matanya sedang berusaha mencari sosok Radhit. Ingin memastikan bahwa pemikirannya salah. Ruangan ini juga begitu ramai, walaupun tidak seramai ruangan utama. Begitu banyak orang-orang yang menggadaikan keuntungannya di sini. Terlihat sekali bahwa orang-orang yang berada di dalam adalah orang-orang berkelas dengan jas dan dasi. Terlihat juga perempuan-perempuan berpakaian seksi sebagai pemandu kasino tersebut.
Walau tanpa kacamata, bukankah penampilan Radhit yang sangat mencolok di antara pria dan wanita dewasa dapat dengan mudah ditemukan? Tidakkah aneh seorang anak berusia 16 tahun masuk ke tempat seperti ini? Mengapa tidak ada yang melarang anak di bawah umur masuk ke tempat haram ini?
Matanya masih awas mencari sosok Radhit. Namun setelah matanya menangkap sosok Radhit yang sedang asyik ikut serta permainan haram itu, dirinya percaya dengan pemikiran buruknya. Walaupun tetap saja tidak bisa menerimanya.
Tidak lama kemudian dari dalam ruangan ada beberapa orang yang hendak menuju pintu, membuat Bintang segera menyudahi aktivitas mengintipnya dan dengan panik berusaha menemukan tempat untuk bersembunyi. Dilihatnya ada sebuah lorong buntu kecil di samping ruangan ini. Dengan cepat dirinya berlari dan bersembunyi di sana, berjongkok di balik pot besar. Memasang hoodie-nya hingga menutupi sebagian kepalanya.
Namun setelah dirinya dengan sempurna bersembunyi di balik pot besar tersebut, terlihat Radhit yang tengah berlari keluar ruangan. Dengan gesit sampai di lorong sambil menengok ke belakang.
"Hahaha, kena kalian. Rasakan itu!" Radhit tertawa keras sambil meledek orang yang berusaha mengejarnya.