The Rotate

Tiara Khapsari Puspa Negara
Chapter #25

Sosok Bintang

Tubuh bisa merendah hanya untuk mendengarkan bisikan ego yang merasa meninggi

*****



Langit hari ini menyapa dengan begitu cerahnya. Gumpalan awan putih yang berterbangan dengan setia menemaninya. Angin berhembus pelan meniup wajah Bintang dengan lembut. Membuat beberapa helai rambutnya berterbangan.

Bintang bertopang dagu. Tatapan nanarnya mengarah keluar jendela. Menatap langit yang begitu biru. Kini dirinya tidak peduli dengan penjelasan guru. Toh diperhatikan sekarang pun percuma, penglihatannya kabur.

"Radhit," panggil Bintang pelan masih dengan posisi bertopang dagu. Kini tatapannya mengarah pada wajah serius Radhit.

"Hmm?" Radhit masih fokus pada penjelasan Bu Tari, mata pelajaran matematika. Sesekali dirinya menulis catatan di buku tulisnya.

"Aku ingin ke makam ayah dan bundamu.” Ada jeda di sana. Yang pasti Bintang menatap wajah Radhit dengan lebih dalam, seakan mengawasi perubahan ekspresi Radhit. “Apakah boleh?" lanjutnya.

"Eh?" Pertanyaan Bintang langsung membuatnya menoleh, terkejut. Menatap wajah gadis itu dengan bingung. Sebenarnya ada apa dengan gadis yang berada di sebelahnya ini? “Kena…”

"Apakah boleh?" potong Bintang, tidak lagi bertopang dagu. Tangannya terulur diatas meja dengan wajah penuh harap, wajah dengan sebuah senyum tipis dengan mata sendu miliknya.

Radhit masih menatapnya dengan bingung. Untuk apa dia mau pergi ke makam orang tuanya? Bahkan Radhit sendiri tidak pernah mau pergi kesana walaupun dipaksa oleh Kak Surya dan kini gadis di hadapannya malah mengajaknya untuk ke sana.

"Mau apa?" tanya Radhit. Akhirnya ia menanyakan alasannya.

"Cuma ingin tahu," jawabnya asal seraya memperhatikan Bu Tari yang sedang menulis sesuatu di papan tulis. “Cuma ingin…” Bintang menarik napas, mengalihkan pandangannya. “...mengenal Ayah dan Bundamu. Menengok mereka.”

Lihat selengkapnya