“haloo ,, haloo ,, haloo ,,, haloo …..” ucapan itu tidak luput dari pembicaraan fay pada telpon yang sudah 6 menit terangkat.
“hoyyy ,,, apaan? Ngapain nelpon?? Kayaknya gak penting?? Langsung ke inti? Aku sibuk!” ujar seorang laki-laki dengan kisaran umur 23 tahun itu menjawab telfon yang sudah terangkat itu.
Dengan kesal, fay hanya menjawab telfon itu dengan singkat “aku pulang!”
“hah??? Apa maksudmu?? Kenapa pulang?? Jangan-jangan kamu ..” ungkapnya heran, tetapi sebelum sempat meneruskan pembicaraanya fay memotong pembicaraan laki-laki tersebut.
“sudah cepat jemput! Aku tidak punya wali! Udah gak usah banyak tanya ,,, ini bukan aneh-aneh!” dengan jawaban tegas fay langsung mematikan handphonenya dengan cepat.
Dengan kaget seorang laki laki itu hanya menarik nafas dalamnya sambil tersenyum dan berkata “dasar adik aneh ,,, gak bisa kabur ajah yaa?”. Laki-laki itu langsung segera memakai perlengkapannya dan menghidupkan mobilnya untuk segera menjemput seseorang dengan sebutan adik tersebut.
17 menit berlalu. Sesampai disekolah,
Seorang laki-laki dengan sebutan kakak bagi fay itu memasuki gerbang sekolah dan membaca sekilas peraturan besar yang bertulis dengan (bawasannya keluar dari gerbang harus dengan wali, dalam keadaan apapun).