The Secret Of Snowflakes

Dyah Arum
Chapter #14

Reya Zaqte

“namamu siapa?”

Dengan pertanyaan itu, membuat orang yang dari tadi menuntunku itu. terdiam sejenak,

“mm ,, kayaknya emang udah aneh nih otaknya ,,, (mulai mengembalikan posisinya) mm ,, yaudah ,, aku jelasin ,,, namaku Reya Zaqte, yaa ,, kamu panggil aku Rey (sambil mengarakan tangannya kepadaku, lalu menurunkan kembali tangannya) ,,, kita sudah kenal lama banget (sembari mengembalikan posisinya diawal) ,, yaaa ,, bisa dibilang kita udah kayak saudaraan ,, terus kita tetanggaan ,,, kayaknya cukup!” ujarnya sedikit menjelaskan. “Asing banget !!!. kenalan kayak gini!” ucapnya dalam hati.

Dengan kaget aku hanya terdiam, “padahal aku kira dia pacarku, ternyata sekedar sahabat ,, yaa ,, tidak masalah” ucapku dalam hati tenang. Lalu, aku melontarkan kembali pertaanyaan.

“berarti kita tadi berangkat kesekolah bareng?”

“yaa ,, tentu saja ,, kau itu lelet ,,, sangat lelet ,, tanpaku ,, kau sudah terlambat setiap hari!” ujarnya geram

Dengan jawabanya itu aku hanya berfikir, bahwa ternyata sebelum aku atau orang yang memakai badan ini, oh mungkin sifat ku sebelumnya sangatlah parah. Dengan sedikit tersenyum, aku berfikir bahwa sebaiknya aku harus segera memberhentikan tanya jawab ini, karena tak akan ada ujungnya. Setidaknya aku sudah mengetahui nama, dan identitanya padaku. Aku pun berdiri, dengan cepat dia memandangaku dan berkata “mm ,,, sudah beres?” tanyanya. Dengan pertanyaan itu aku hanya mengangguk. Lalu, dia ikut berdiri dan membuang sampah minumannya ke tempat sampat yang dengat bangku kayu tersebut. dengan menghela nafas, laki-laki dengan nama Reya itu berkata “baiklah ,,, karena pertanyaan ditutup ,, selanjutnya kita kerumah sakit!”

 Dengan pernyataaan yang dibilangnnya tadi. Mengagetkan ku, “hah?? ,,, kenapa?? … ada yang sakit??”

“lah ??? kau tidak sadar ?? ,,, kau sudah mulai gilaa ,,, ayoo ,, cepat pergi ,, kau harus periksa!” dengan lancang dia menyatakan ku sudah tidak waras. Lalu, menarik tas ku, dengan cepat aku segera memutuskan peganganya itu karena tak nyaman.

Lihat selengkapnya