“Kakak sakit?” tanyanya heran
Mendengar itu aku hanya terdiam untuk sejenak. “tidak ,,, “ dengan cepat aku berfikir “sepertinya harus cari alasan nih!”. Lalu, aku meneruskan kembali perkataanku “yaa ,, kakak ,, sepertinya sedikit mabuk!”. Dengan ucapan itu adiknya semakin heran. Ia pun mulai mencium sekeliling tubuh ku bahkan masuk daerah daerah leherku. Aku hanya terkaku dengan pergerakannya.
“mm ,,, tidak ada bau alkohol!” ujarnya semakin penasaran
Dengan cepat aku berfikir bahwa perkataanku tadi salah dan tidak tepat. Dengan ekpresinya yang sudah semakin penasaran itu. Aku segera menanggapinya dengan sifatku yang sebenarnya,
“heh ,,, aku pusing cepat tunjukan kamar” ujarku merubah tata bicaraku padanya.
Dengan cepat dia menarik tanganku dan membawaku ke salah satu pintu dengan lambang peace bewarna kuning. Yang dengan pasti ini kamarku, “ternyata fay yang palsu sama denganku” ucapku dalam hati. Ia membukanya dan menyuruhku untuk mengganti bajuku, sedangkan dia pergi dan bilang akan segera kembali. Lalu, sembari mulai membuka lemari dan mengganti bajuku. Aku memandang sekitar kamar dan memperhatikan semua sudut dari barang yang akan dimilikinya. “mm ,, sepertinya fashionablenya kece deh!”. Aku memandang banyaknya koleksi topi, koleksi sepatu, Sweater, celana nya pun keren keren menurutku. Bahkan setelah mengganti baju, inti yang ku ambil bahwa aku tidak mempunyai rok ataupun baju dengan rok kecuali rok sekolah, “ yaa ,, tidak apa lagian aku juga tidak suka!” ucapku dalam hati, sambil tersenyum. Seketika bunyi ketokan pintu terdengar.
“masuk!” ucapku
Pintu itupun terbuka dan laki-laki dengan sebutan adik itu pun masuk sembari membawakan teh hangat dengan roti.
“nih ,, kayaknya kakak kedinginan ,,” sembari menyodorkan makanan dan minuman yang dibawanya.