“kenapa dia?” ujar jay terheran, bertanya kepada Serza sembari mengarahkan pandangannya kepada Rey yang terlihat seperti sedang terdiam memikirkan sesuatu. Serza berfikir mungkin dia masih memikirkan yang tadi terjadi di lapangan.
Diruang UKS itu hanya tertinggal Jay, Serza, Rey dan juga Rama yang sedang cedera. Mereka menjaga ruangan UKS untuk menjaga agar tidak adanya masalah kefanatikan ketika istirahat. Rama yang sebelumnya cedera sudah diobati pun hanya bisa istirahat. Bahkan mendapatkan peringatan untuk tidak mengikuti olahraga yang berat dulu untuk sementara. Setelah dokter keluar dan mempersilahkan mereka untuk mendatangi Rama. Mereka pun masuk dan melihat keadaan rama yang hanya dapat tidur sembari memainkan handphonenya itu.
“hey ,,, kau tidak apa-apa?” tanya jay memastikan
“sudahlah ,, tidak usah khawatirkan aku ,, pergi saja ,, masuk kelas!. Aku ingin istirahat!” jawab rama tenang sembari memainkan handphonenya itu.
Dengan cepat Jay dan Serza izin untuk kembali ke kelas. Tetapi, ketika Serza mengajak Rey untuk ikut bersama nya kembali, rey menolak dan hanya menyuruh mereka untuk kembali duluan. Tanpa ekspresi, Rey hanya memandang keluar jendela. Berdiri bersandar pada jendela itu, yaitu jendela yang terdapat dalam ruangan uks yang dipakai oleh Rama. Rama hanya meliriknya untuk beberapa kali, dengan heran Rama pun mencoba untuk berdiri pelan dan mulai mendekati rey yang tidak dapat putus pandangannya dengan pemandangi luar jendela. “apaan coba? Niat jenguk atau mau lihat pemandangan? Padahal jendela banyak disekolahan!” ujar Rama dalam hatinya. Setelah berjalan secara perlahan karena kakinya yang cedera, Rama berhasil mendekati Rey. Rama mulai memperhatikan muka Rey sembari mengeriutkan alis matanya dan meneruskan pada padangannya yang hanya berujung pada lapangan yang sedang dibersihkan.
“halah ,,, apaan coba? Kau mau ikut bersih bersih!” ujar Rama mengembalikan pandangannya kepada rey.
Rey masih tidak merespon Rama dengan baik. Dengan keadaan seperti itu, dia berkata
“coba lihat siapa yang bersih-bersih?” ujar Rey tenang.