Langit kelabu Karavi menandakan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Awan abu-abu menutupi hingga sinar matahari tak sanggup untuk masuk sepenuhnya. Beberapa berkas cahaya menerobos masuk hanya untuk mengingatkan rakyat Karavi bahwa masih ada siang hari disini.
Salju turun menutupi tanah dengan butir-butir putih yang sepi. Menimpa warna hijau rumput dan dedaunan yang biasanya indah segar. Memberi pesan bahwa negeri yang kemarin dulu makmur, sekarang tak lagi subur.
Sang raja yang terkenal bijak masih belum mengambil langkah apa-apa padahal pohon kehidupan sudah semakin redup dan salju tak henti-hentinya turun. Raja Omus seakan membiarkan semua terjadi apa adanya. Sementara rakyatnya berusaha mencari cara agar semua kembali seperti sedia kala.
Sudah satu tahun lebih penduduk bersusah payah menghidupkan lagi kehidupan mereka yang lalu. Menyingkirkan bongkahan es yang setiap hari menyelimuti rumah bahkan mata pencaharian mereka. Sepertinya negeri ini ingin menjemput kehancurannya.