The Seven Sin Weapons: The War of Light and Darkness

Rizky Yahya
Chapter #1

Chapter 1:Kebangkitan Kegelapan

Di tengah reruntuhan kota kuno Tharion, sekelompok penyihir kegelapan berkumpul di sekitar altar kuno. Dari altar itu, cahaya hitam menyembur ke langit, membelah awan, dan mengirimkan gelombang energi mengerikan ke seluruh penjuru Aranthelia. Raja Kegelapan, Azazel, telah bangkit dari tidurnya yang abadi. Kekuatan kegelapannya begitu besar sehingga memanggil seluruh makhluk bayangan untuk bersiap menghadapi perang besar.

"Sudah saatnya," gumam Azazel sambil menatap ke angkasa. "Para Wielder akan jatuh di bawah kekuatanku, dan dunia ini akan tenggelam dalam kegelapan abadi."

Di benua jauh, tujuh individu yang ditakdirkan untuk mengendalikan senjata dosa mulai merasakan panggilan dari senjata mereka. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan luar biasa, tetapi jiwa mereka juga diwarnai oleh dosa-dosa besar yang sesuai dengan senjata mereka.

  1. Senjata Kemarahan (Sin of Wrath) - Aegisra Penggunanya adalah Thyron, seorang ksatria yang dipenuhi oleh dendam dan kemarahan yang membara setelah keluarganya dibantai. Aegisra adalah pedang besar yang mampu membelah gunung, mengendalikan api neraka untuk membakar musuh-musuhnya.
  2. Senjata Keserakahan (Sin of Greed) - Golmore Penggunanya adalah Elvira, seorang pencuri yang selalu terobsesi dengan kekayaan dan kekuasaan. Golmore adalah busur perak yang tak pernah kehabisan anak panah dan mampu mencuri kekuatan hidup dari musuh-musuh yang terluka.
  3. Senjata Iri Hati (Sin of Envy) - Vioris Penggunanya adalah Caelum, penyihir yang dipenuhi oleh kecemburuan terhadap kekuatan yang dimiliki oleh orang lain. Vioris adalah tongkat magis yang menyerap energi dari kekuatan musuh dan menggunakannya untuk memperkuat pemiliknya.
  4. Senjata Keserakahan Makanan (Sin of Gluttony) - Gormund Penggunanya adalah Barron, seorang petarung yang memiliki nafsu makan tak terbatas dan menggunakan kekuatan dari makanan untuk meningkatkan tubuhnya. Gormund adalah kapak besar yang mampu melahap energi musuh dan memberikannya kepada Barron.
  5. Senjata Kemalasan (Sin of Sloth) - Somnaria Penggunanya adalah Iveria, seorang yang selalu bersembunyi dari tanggung jawab dan lebih memilih tidur. Namun, saat dibangunkan, dia memiliki kekuatan luar biasa. Somnaria adalah senjata berbentuk lonceng kecil yang bisa memperlambat waktu dan membuat musuh tertidur selamanya.
  6. Senjata Nafsu (Sin of Lust) - Sirilith Penggunanya adalah Lucielle, seorang wanita yang menggunakan pesonanya untuk memanipulasi orang lain. Sirilith adalah cambuk emas yang mampu memikat dan mengendalikan pikiran lawan, membuat mereka tunduk kepada kehendaknya.
  7. Senjata Kesombongan (Sin of Pride) - Arrogantis Penggunanya adalah Dorian, seorang raja yang sombong dan percaya bahwa dirinya adalah yang terkuat di dunia. Arrogantis adalah pedang panjang yang memberikan kekuatan tak terbatas kepada pemiliknya, tetapi semakin banyak digunakan, semakin memperbesar kesombongan Dorian.

Di dalam Kuil Cahaya, sekelompok malaikat penjaga mendiskusikan kebangkitan Azazel. Mereka tahu bahwa hanya tujuh Wielder yang mampu menghadapi ancaman ini. Maka, Seraphiel, pemimpin para malaikat, memutuskan untuk menemui para Wielder dan membimbing mereka menuju perang terakhir melawan kegelapan.

"Azazel adalah musuh yang tidak bisa kita kalahkan sendirian," kata Seraphiel. "Hanya dengan bantuan para Wielder, kita dapat menghentikan kehancuran dunia ini."

Satu per satu, Seraphiel mengunjungi para Wielder, memberikan mereka visi tentang perang yang akan datang. Thyron yang penuh dendam, Elvira yang tamak, Caelum yang cemburu, Barron yang rakus, Iveria yang malas, Lucielle yang penuh nafsu, dan Dorian yang sombong—mereka semua harus bersatu meskipun dosa-dosa mereka membebani jiwa mereka.

Di tengah kekacauan pertempuran terakhir antara Cahaya dan Kegelapan, Azazel, Raja Kegelapan, berdiri di depan pasukan legiun iblisnya. Senjata-senjata legendaris yang dipegang oleh para Wielder mulai bersinar dengan kekuatan yang mereka miliki, memancarkan aura yang memerangi kegelapan di sekitarnya. Di langit, cahaya terang dari Dewi Cahaya, Elarion, mulai turun, menembus kabut kegelapan yang menutupi medan perang.

"Kau akan kalah, Azazel," suara Dewi Cahaya bergema di seluruh medan perang. Suaranya penuh keagungan, membawa harapan ke dalam hati setiap Wielder dan pasukan cahaya yang berperang.

Lihat selengkapnya