The Silence Between Bombs

ohinisarah
Chapter #1

01 | Di Langit yang Tak Pernah Sepi

Langit di atas Gaza tidak pernah benar-benar gelap, tidak juga pernah benar-benar tenang. Bahkan ketika matahari tenggelam di balik reruntuhan, sisa-sisa cahaya malam masih terselip dari gemuruh roket dan api di kejauhan.

Malam-malam di sini punya suara sendiri. Bukan suara jangkrik atau desir angin, melainkan dengung pesawat tanpa awak dan detak jantung yang berpacu.

Amina menyalakan lampu kecil dari baterai portabelnya. Ruang kelas darurat itu sempit dan pengap, terletak di lantai bawah sebuah bangunan setengah runtuh.

Dindingnya terkelupas, dan langit-langitnya penuh retakan seperti saraf yang putus. Tapi di sinilah dia mengajar huruf-huruf Arab di papan tulis kusam, gambar-gambar bumi yang pernah hijau, dan anak-anak yang belum mengenal dunia di luar pagar kawat.

"Kalau bumi ini bulat," suara Rayan, bocah usia delapan tahun, bertanya sambil mengangkat tangan, "kenapa kita nggak bisa lari keluar saja dari Gaza lewat bawah?"

Anak-anak lain tertawa kecil. Tapi tawa mereka lebih terdengar seperti upaya bertahan hidup daripada rasa geli. Amina ikut tersenyum tipis. "Karena dunia bukan cuma soal bentuk, Rayan. Ada yang disebut batas yang tidak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasakan. Seperti takut, atau cinta."

Ia menatap anak-anak satu per satu, lalu membiarkan keheningan sejenak mengisi ruang. Hening adalah kemewahan di kota ini. Tapi bahkan hening pun diwarnai dengan isyarat ancaman.

Setelah sesi belajar selesai, anak-anak berlari ke ruang keluarga mereka masing-masing di lantai bawah. Amina membereskan buku dan peta, lalu menatap sejenak ke jendela kecil di tembok atas. Di luar, langit masih menyala bukan oleh bintang, melainkan nyala dari bom fosfor yang menghiasi cakrawala seperti kembang api neraka.

Malam ini dia tidak bisa tidur. Lagi. Ia mengambil kamera tua warisan ayahnya lensa sedikit retak, tapi masih berfungsi. Dengan langkah hati-hati, ia naik ke atap gedung, tempat paling dekat dengan langit dan paling jauh dari rasa aman.

Lihat selengkapnya