Minggu demi minggu berlalu, dan hubungan antara Aulia dan Aditya semakin erat. Mereka sering bertemu untuk membahas proyek rebranding, dan setiap pertemuan selalu diwarnai dengan tawa dan ceria. Namun, ujian pertama hubungan mereka datang dalam bentuk yang tidak terduga.
Suatu hari, saat Aulia sedang bekerja di kantornya, dia menerima panggilan telepon dari Aditya. Nada suaranya terdengar serius.
"Aulia, aku butuh bantuanmu. Bisakah kita bertemu sekarang?" tanya Aditya.
"Tentu, Aditya. Apa yang terjadi?" jawab Aulia, merasa cemas.
"Aku akan menjelaskan saat kita bertemu. Sampai jumpa di kafe dalam satu jam," kata Aditya sebelum menutup telepon.
Aulia merasa gugup saat menuju kafe. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, namun ada perasaan tidak nyaman yang menyelimuti hatinya. Saat tiba di kafe, dia melihat Aditya duduk di meja biasa mereka, wajahnya terlihat tegang.
"Ada apa, Aditya? Kamu terlihat khawatir," tanya Aulia dengan nada lembut.
Aditya menghela napas panjang sebelum menjawab. "Karina, mantan kekasihku, kembali. Dia ingin memperbaiki hubungan kami yang dulu."
Aulia terdiam, hatinya berdebar kencang. Dia tidak tahu harus berkata apa.
"Aku tidak tahu harus bagaimana, Aulia. Karina adalah bagian penting dari masa laluku, tapi sekarang ada kamu. Aku tidak ingin kehilangan kamu," kata Aditya dengan suara serak.