The Story For Rain

Tan'er
Chapter #4

Run to Rain

BAB 4

Setelah pertemuan terakhir Alesya dengan Rain yang menyelamatkan nya dari ranjau/granat, pada hari itu Alesya di antar pulang oleh Hamdi.

" makasih " ucap Alesya dan keluar dari mobil

" you're welcome " balas Hamdi dengan perlahan menutup kaca mobil

Menyadari bahwa Hamdi akan segera pergi, dengan cepat Alesya menghadang mobil polisi yang di pakai oleh pria yang mengantarkan nya pulang ini.

" ETTT DAH BUSET APALAGI ?! " Teriak Hamdi sambil mengeluarkan kepala nya dari kaca mobil. Alesya pun menghampiri Hamdi kembali dan meminta nomor Rain.

" emm, anu " jawab Alesya malu

" emm, anu apaan ? " balas nya yang mengulang intonasi dan kalimat yang sama

" minta nomor kak Rain dong " sambil memperlihatkan handphone nya yang telah siap menyalin nomor Rain

" no, it's privacy " balas Hamdi singkat dan ingin pergi dari Alesya secepatnya

Menyadari akan Hamdi yang mulai menyalakan mobil membuat Alesya memberikan sebuah penawaran pada Hamdi.

" eitsss, bentar " Alesya berhenti sejenak dan berkata lagi

" kita buat perjanjian aja gimana ? "

" apaan, udah deh abang sib-" penolakan dari Hamdi ini pun dengan cepat di tentang oleh Alesya

" kalo sekarang kamu kasih aku nomor kak Rain, mulai besok aku traktir makanan enak gimana ? "

" udah deh !!, sibuk ini gua!! " tawaran dari Alesya ini tidak dapat membuat luluh anggota polisi kepala botak yang saat ini ada di depan nya, Alesya pun dengan pasrah menyebutkan merek makanan terkenal untuk menyuap Hamdi.

" STEAK WAW ! " sebut Alesya, merek makanan yang disebut Alesya ini membuat Hamdi terdiam sejenak dari ocehan nya. Saat Hamdi ingin mengucapkan perkataan nya lagi dengan cepat Alesya langsung menyebutkan makanan lainnya yang membuat Hamdi setuju untuk memberikan nomor handphone Rain

" POTATO WEDGES, SATE AYAM SAMSOEL, NASI CAMPUR BU NANIK, DURIAN MON- "

" STOPP " balasan dari Hamdi karena Alesya yang tidak henti-henti nya menyebutkan makanan yang membuat Hamdi menelan ludah.

" oke, sini hp lo " mendengar ucapan Hamdi yang sesuai dengan ekspetasi Alesya, ia dengan cepat memberikan handphone nya dengan tersenyum seumringah di wajah nya

" nih " Hamdi mengembalikan handphone Alesya

" ingett janji lo " Ujar Hamdi sambil memberikan tatapan tajam pada Alesya untuk ia mengingat janji nya

" SIAP BOS " balas Alesya dan memberikan hormat pada Hamdi yang bergegas pergi meninggalkan nya

Alesya pun telah berada di depan rumah nya dan mengingat bunda nya yang telah ia tinggal di restoran. Dengan cepat Alesya memasuki rumah untuk mengecek keaadan bunda. Melihat keberadaan Alesya, bunda yang sedang menangis terisak sambil terduduk di sofa dalam dekapan ayah pun, membuat kaget bunda.

" KAKAK ! " panggil bunda dan memeluk erat anak gadis nya itu

Ayah yang ingin bergabung dalam pelukan seorang ibu dan anak ini pun ditepis oleh bunda agar tidak ikut menempel pada mereka. Andreas yang telah kembali sepulang sekolah pun, terkejut akan fenomena yang sangat langka dan mencetuskan sebuah kalimat

" kayak nya salah rumah deh gue " ucap Andreas sambil membuka pintu lagi untuk keluar rumah

" engga salah " balas ayah singkat dan duduk sambil menyalakan tv

Mendengar balasan dari ayah nya Andreas dengan perlahan masuk ke kamar nya melewati bunda dan Alesya yang masih saja memeluk erat. Andreas dengan niat jahil nya ia memutarbalikkan arah nya kembali untuk menarik rambut Alesya dan berlari masuk ke kamar nya. Alesya saat itu ingin langsung menjambak tengkorak kepala Andreas namun, ditahan oleh bunda yang terus memeluk nya. Peristiwa kali ini sangat membekas di hati bunda yang melihat anak nya sedang berada di ujung tanduk.

Pada malam hari nya, Alesya berencana untuk memberitahukan kepada keluarga nya atas rencana yang belum selesai ia katakan pada bunda di restoran. Pada saat makan malam, Alesya memulai topik pembicaraan.

" dek, ini ayam nya untuk adek " ucapan Alesya yang membuat geli Andreas

" hah? lo sakit ? " balasan Andreas ini seakan membuat kepala Alesya sedang mengepulkan api yang sangat panas

Lihat selengkapnya