The Story For Rain

Tan'er
Chapter #5

Alergi

BAB 5

Alergi

Alesya berpamitan pada Jun Hee karena Rain yang telah datang untuk menjemput nya. Di mobil, Alesya duduk bersampingan dengan Rain yang sedang menyetir dengan kecepatan sedang. Alesya memulai sebuah topik pembicaraan dengan lelaki yang ia tunggu selama 10 tahun ini.

" kakak, inget aku ? " Ucap Alesya malu sambil memegangi seatbelt nya sendiri

" inget " balas cuek Rain tanpa melihat ke arah Alesya

" beneran ?! " tanya Alesya excited dan terus menatap Rain yang fokus menyetir

" dimana ? kapan ? " Tanya Alesya lagi dengan mata yang membelalak menunggu jawaban Rain

" beberapa hari yang lalu di restoran " jawaban yang di lontarkan oleh Rain ini membuat Alesya kembali lagi bersandar pada kursi nya dan menatap jalanan.

" ohh berarti ga inget " ujar Alesya yang putus harapan.

Tapi bisa dipahami bahwa Rain bisa saja tidak mengingat Alesya, karena perubahan fisik yang berkembang. Bayangkan saja, Rain berpisah dengan Alesya waktu ia duduk di bangku SMP dan kini Alesya telah berumur 24 tahun. Sebenarnya saat itu, Alesya bisa langsung mengatakan tentang identitas nya pada Rain, namun ia ingin Rain mengingat nya sendiri tanpa harus diberitahu oleh dirinya.

Mobil mereka pun telah memasuki Instansi kepolisian di salah satu daerah Kalimantan yang disekeliling nya masih tertutupi oleh pohon yang sangat rimbun dan lebat. Menyadari Rain yang telah keluar dari mobil membuat Alesya dengan cepat menyusul nya, dan ternyata Rain sedang membuka bagasi untuk menurunkan koper milik Alesya.

" makasih " Suara Alesya yang malu, karena aksi act of service dari pujaan hati nya ini

Saat mereka sedang berjalan bersama untuk memasuki gedung, Hamdi beserta anggota polisi lainnya sedang berjalan keluar bersiap untuk rutinitas latihan di lapangan.

" siang kapt- " sapaan Hamdi pun terhenti karena melihat Alesya

Alesya yang menatap Hamdi dengan tatapan seperti akan memakan nya hidup-hidup membuat Hamdi mengucek-ngucek mata nya. Untuk memastikan yang dilihat nya saat ini hanyalah ilusinya belaka

" Yas, cubit pipi I'm" Hamdi yang meminta tolong pada Yasir untuk segera mencubit nya. Karena mustahil untuk Alesya rela terbang ke Kalimantan hanya untuk membalas dendam pada dirinya.

" AKKKKK " Teriak Hamdi kesakitan karena sebuah cubitan dari tangan kekar Yasir

" kan tadi disuruh cubit " balas Yasir

Menyadari bahwa cubitan dari Yasir sangat sakit, Hamdi pun berbalik menghadap ke belakang sambil menggandeng Yasir

" i-itu cewek yang kemarin di Ban-ndung ? " tanya gugup Hamdi, yang seakan jantung nya telah copot karena kehadiran gadis yang ia tipu ini.

" iyaaa, cewek yang megang granat " balasan dari Yasir ini membuat Hamdi kembali menghadap depan dan tersenyum ketakutan pada Alesya yang terus menatap mata Hamdi seperti sebuah silet yang berapi-api.

" kapten, kami latihan duluu " ujar Hamdi sambil berjalan melewati Alesya

" 1 2 3 "

" 1 2 3 " Sorakan Hamdi yang secara tiba-tiba berlatih sendiri.

" ayo masuk " ajakan Rain.

Alesya pun berbalik dan mengikuti Rain yang sedang menuju kantor komisaris. Ternyata yang menyuruh Rain untuk menjemput dirinya adalah Komisaris kepolisian, karena seseorang yang seharusnya menjemput Alesya sedang menemani istri nya yang sedang melahirkan di waktu yang sama.

" baik, namanya siapa ? " Tanya Komisaris yang membaca detail identitas Alesya dengan Rain yang masih berada di samping nya

" ALESYA GRACELYN " Jawab Alesya dengan intonasi seperti seakan sedang melakukan PBB

Lihat selengkapnya