The Story For Rain

Tan'er
Chapter #6

Hati Yang Mulai Terkikis

BAB 6

Hati Yang Mulai Terkikis

Setelah adegan heroik yang dilakukan oleh gadis yang berumur 24 tahun ini, di hari yang sama pula setelah kejadian tadi pagi. Instansi kepolisian mendapatkan informasi bahwa telah terjadi kecelakaan beruntun di tengah jembatan yang tidak jauh dari kantor mereka. Mendapati informasi tersebut, Alesya bergegas keluar dari kamar nya sekaligus telah mengalungi sebuah kamera untuk mendokumentasikan kejadian itu.

Leher Alesya yang telah terlilit syal serta ia berpakaian sangat tertutup di cuaca panas saat itu membuat Rain menegur nya dan semakin membuat wajah Alesya semrawut kesal.

" telat 1 menit 2 detik " ujar Rain sambil melihat ke arah jam tangan nya

" ya sabar " ujar Alesya yang tengah berada di samping Rain yang sedang memimpin anggota nya

" engga ada kata sabar disini ! " balas Rain ketus

" kamu telat sedetik aja, itu memberikan dampak yang begitu besar " balas Rain lagi dengan tegas dan memberikan perintah pada personil lainnya untuk segera masuk ke mobil dan bersiap pergi

Mendengar ocehan dari nya, Alesya hanya mengolok-olok nya tanpa ada suara dari mulut nya. Rain pun berbalik melihat nya dan Alesya hanya tersenyum seperti tidak ada yang terjadi. Cukup diketahui, walaupun Rain sangat kaku tetapi ia memiliki insting yang sangat kuat ia bahkan tahu bagaimana orang berperilaku di belakang nya. Seperti sikap Alesya yang seakan ingin mencakar nya saat itu juga.

Tak selang lama, mobil polisi yang dinaiki mereka pun telah sampai di lokasi kejadian. Suasana nya sangat ricuh, saat ini tidak ada pertolongan dari anggota medis karena letak nya yang sangat jauh dari pusat kota yang memerlukan waktu untuk sampai di sana. Alesya keluar dari mobil dan menghampiri anak kecil yang sedang menangis dengan sebuah boneka yang berada di tangan nya.

" KAN MAS YANG NABRAK SAYA DULUAN !! " ujar lelaki yang berumur 32 tahun

" KOK SAYA ?! " ujar lelaki muda berumur 25 tahun

Mereka memulai perkelahian yang membuat Rain, Hamdi, Yasir serta anggota polisi lainnya turun tangan untuk menghentikan mereka

" EHH- PAK PAK ! " Teriak Hamdi yang kesusahan melepaskan mereka

" pak udah pak !! " Teriak Yasir

Mengetahui bahwa mereka yang tidak saling berhenti memukuli satu sama lain, membuat Rain mengeluarkan pistol nya dan menembakan nya ke arah atas. Suara tembakan itu membuat semua orang disana terkejut, begitupun anggota polisi lainnya yang kaget atas tindakan kapten nya yang sangat berbahaya.

" SELESAIKAN DI KANTOR POLISI SAJA ! " Ucap tegas Rain setelah menembakan peluru nya

Kedua laki-laki ini pun serentak mulai melepaskan genggaman mereka satu sama lain. Rain pun menyuruh Hamdi dan Yasir untuk membawa kedua laki-laki yang berada di hadapan nya sekaligus korban-korban kecelakaan untuk pergi dari tkp. Karena Rain menduga hal ini akan menyebabkan sebuah ledakan besar karena salah satu mobil dari mereka menabrak sebuah tiang listrik yang mulai membengok.

" Hubungi pusat listrik terdekat untuk datang sekarang juga " Arahan Rain pada anggota polisi yang bernama Damar.

" Baik " respon nya dan perlahan pergi dari tkp

Menyadari bahwa Rain telah berjalan menjauh dari mereka dan masuk lebih dalam ke tempat kejadian, membuat Alesya menyusul nya dari belakang sambil memotret satu persatu objek-objek yang akan menjadi topik utama nya nanti. Rain mulai memperhatikan kondisi kecelakaan dan berusaha untuk mencari penyebab kecelakaan itu terjadi. Disaat Rain membuka sebuah pintu mobil yang terlihat mencurigakan, secara tiba-tiba Alesya berteriak dan berlari menghampiri Rain dengan cepat

" KAK !! AWAS !! " Teriakan dari Alesya ini bukan tanpa sebab, karena ia melihat sebuah percikan api dari mesin mobil yang saat ini telah berada di hadapan Rain.

Tidak pikir panjang, Alesya menarik tangan Rain dan memeluknya untuk melindungi nya dari percikan api. Alesya memeluk Rain dengan segenap jiwa nya yang seakan sedang melayang sambil menghirup aroma tubuh wangi dari Rain. Menyadari bahwa tidak ada yang terjadi, membuat Alesya perlahan melihat Rain yang masih menatap Alesya yang masih memeluk pinggang ramping yang dimiliki oleh Rain.

Rain pun mendorong Alesya dengan telunjuk nya tepat di dahi Alesya untuk membuat nya menjauh dari nya.

" kok engga meledak sih ? " Alesya keheranan, karena jelas-jelas ia melihat adanya percikan api dari mobil yang disentuh oleh Rain

Alesya pun mulai mengikuti Rain lagi, dan sesaat terdengar anggota medis yang telah berdatangan serta petugas listrik yang akan mengontol tegangan nya agar jika meledak tidak akan merambat lebih jauh. Rain pun mulai menyimak petugas listrik itu yang sedang memperbaiki kabel yang akan terputus.

Alesya juga sedang memotret ke sekeliling dan seseorang yang berada di samping nya, yaitu Rain. Saat sedang memotret lelaki impian nya itu, tanpa disangka Hamdi dan Yasir mulai merusak objek sempurna itu

Lihat selengkapnya