The Story For Rain

Tan'er
Chapter #7

Benih-Benih Cinta

BAB 7

Benih-Benih Cinta

Setelah malam itu, Rain semakin menganggap Alesya tidak ada bahkan disaat mereka sedang melakukan latihan bersama dilapangan. Alesya yang berusaha untuk mengajak bicara Rain tetapi hasil nya nihil, Ia tetap tidak menghiraukan kehadiran Alesya. Beberapa hari ini Alesya dianggap seperti patung oleh Rain, ia selalu mengikuti kemana pergi nya Rain yang seperti sudah menjadi bayangan nya saja.

" Marathon keliling rute seperti di jadwal !! " Perintah Rain pada anggota polisi lainnya yang sedang berbaris di hadapan nya. Kali ini, mereka melakukan latihan yang telah tertera di jadwal yaitu, marathon keliling dan ini adalah hal baru bagi Alesya yang juga mengikuti mereka berlari dari belakang sambil memotret mereka satu per satu.

" 1 "

" 2 "

" 1 " Suara mereka yang serempak mengenggelagar yang selalu membuat para pengemudi yang melewati mereka tak henti-henti nya menoleh ke arah nya.

Setelah Alesya memotret dari belakang, ia pun mulai memotret dari arah depan sekaligus menyusul Rain yang memimpin pasukan di barisan paling depan

Alesya telah berhasil berlari sekuat tenaga nya untuk bisa berada di samping Rain. Saat ia asik memotret dengan terus berjalan melangkah ke belakang secara tiba-tiba, Alesya tersandung dan dengan sigap Rain menopang nya. Hal ini membuat para anggota polisi itu, menghentikan langkah mereka dan serempak menggoda mereka berdua yang sedang terpaku kaku seperti adegan romantis di buku novel.

" HUHUYYYY !!!! " Suara mereka yang menggoda nya

" ceroboh " ujar Rain ketus dan melepaskan lengan nya yang menopang punggung Alesya.

Rain pun mulai berlari lagi, dan meninggalkan Alesya yang telah tak kuat menyusul mereka yang terus berlari dan tak ada habis nya. Alesya mulai beristirahat sebentar dan berjalan lagi untuk menyusul anggota polisi yang membuat nya keheranan.

" ini polisi atau super hero ? cepet amat " Suara hati Alesya yang mengeluh

Saat ia sedang berjalan, ia melihat rupa tak asing yaitu 2 lelaki yang telah seperti benalu bagi nya. Ia melihat Hamdi beserta Yasir sedang asik memakan di sebuah warung di pinggir jalan. Melihat itu, Alesya langsung mulai menghampiri mereka sambil memotret wajah mereka yang telah penuh dengan segala makanan di mulut nya.

" Ham !, ini punya gue ambil lagi gih " Ujar Yasir sambil merampas semangkuk es campur dari tangan Hamdi

" udah gue bilang !, PANGGIL DI !! " ujar Hamdi kesal pada Yasir yang selalu memanggilnya dengan sebutan Ham.

" NYEMPROTTT PAKLEK !! " Teriak Yasir sambil menonjol kepala nya Hamdi. Sampai saat ini pun, mereka belum mengetahui kehadiran Alesya yang telah berada tepat di belakang mereka sambil merekam 2 lelaki yang sedang bolos latihan ini.

Dengan keisengan Alesya, ia mulai menganggu breakfast personil polisi yang tak tahu aturan ini.

" kok pagi-pagi udah makan es campur ? " Tanya Alesya iseng

" iyaa panas lah Yas, makanya min-" Belum lagi Hamdi menyelesaikan kalimat nya secara cepat Yasir memukul bahu Hamdi guna memberi kode bahwa bukan ia yang bertanya pada nya.

" bukan lo, Yas ? " Tanya Hamdi yang mulai ketakutan, dan mereka saling menatap satu sama lain. Yasir hanya merespon dengan menggelengkan kepala nya

" kita bersama balik yaa, sang jiwaku " ucap Hamdi yang seakan jantung nya telah jatuh ke dalam es campur yang berada di meja nya.

Yasir hanya mengangguk dan mereka perlahan mulai membalikkan badan nya. Karena mereka khawatir yang memergoki nya ialah kapten mereka sendiri.

" TADAAA!!!! " teriak Alesya guna membuat takut mereka

" AAAHHHH ELUU !!! " balas Hamdi kesal padanya dan membuat jatuh Yasir dari kursi nya

" KENAPA SIHH- " omelan dari Yasir ini membuat Alesya dengan cepat langsung menghentikan omongan Yasir dengan jari telunjuk nya yang berada tepat di bibir lelaki tinggi namun, penakut ini.

" syuttt ! " kode tegas Alesya

" aku udah rekam plus foto loh " Ujar Alesya sambil duduk di samping mereka berdua

Yasir dan Hamdi panik bukan main atas ucapan yang di lontarkan oleh Alesya. Mereka mulai memberikan sebuah perjanjian agar Alesya tidak membocorkan perilaku mereka terutama kepada kapten. Setelah berdiskusi panjang dengan sang pembuat onar ini, Alesya pun menyetujui permintaan mereka untuk menutupi perilaku mereka dari Rain.

" okee, tapi kalian harus nurutin semua permintaan gue " ucap Alesya sambil menaruh kedua tangan nya di dagu nya.

" oke, apaan ? " balas Hamdi atas permintaan Alesya dan mereka mulai duduk kembali

" yang pertama-" ujar Alesya yang sengaja untuk menjeda kalimat nya

" APAAN !!!! " Teriak Hamdi lagi

" GAUSAH TERIAK-TERIAK DONG ! " balas Alesya emosi karena Hamdi yang terus meninggikan suara padanya.

Yasir langsung meletakkan lengan nya tepat di leher Hamdi guna menecekik nya agar ia tidak merusak sebuah kompensasi yang telah ia buat.

" baik, Alesya yang cantik, lucu, imut dan menggemaskan " pujian dari mulut Yasir yang hampir membuat Hamdi muntah

Lihat selengkapnya