The Story For Rain

Tan'er
Chapter #9

Diam-Diam Suka

BAB 9

Diam-Diam Suka

Alesya tertidur dengan bahagia yang hampir tak bisa ia bendung lagi, ia bahkan ingin sekali mengadakan pesta saat itu juga. Ia tertidur sangat pulas dan tepat di jam 6 pagi, bel di instansi berbunyi yang merupakan tanda untuk segera berkumpul

*KRINGGG KRINGG* Suara bel yang menggelegar

Alesya terjatuh dari kasur

" hah, kenapa ? " tanya nya padanya sendiri yang masih belum mengumpulkan nyawanya. Tak selang lama terdengar suara peluit dari Rain di lapangan.

Alesya pun langsung bergegas pergi dengan rambutnya yang telah mengembang dan acak-acakan tanpa memakai alas kaki karena panik.

Alesya yang berlari dan tepat berbaris di samping Hamdi yang telah lengkap memakai seragam. Hamdi mulai menahan tawa karena rupa dari wajah Alesya yang masih ingin tertidur.

" HAHHSHSHA " Tawa Hamdi pecah karena tak sanggup menahan lagi.

" Yash, liat Yash !!! " Ujar Hamdi lagi sambil memukul-mukul Yasir untuk segera melihat ke arah Alesya

Alesya tidak membalasnya karena masih harus fokus mengumpulkan nyawa dan mengerti keadaan sekitar. Rain pun menatap tajam ke arah Hamdi yang membuatnya menghentikan tawa nya. Dan tak selang lama, datang beberapa mobil dari anggota kesehatan.

Mereka mulai berbaris di samping Alesya.

" baik, tadi saya mendapatkan perintah dari komisaris bah- " kalimat dari Rain terhenti karena suara nguap Alesya, Hamdi langsung menutup mulut Alesya dengan merangkul nya agar tetap tenang dan membantunya untuk segara bangun.

" Komisaris mengatakan bahwa selama 5 hari 4 malam kita akan memulai kerja sama dengan rumah sakit Unisastra, untuk memberikan sebuah arahan jika saat dalam masa bencana " arahan dari Rain

" disini juga telah ada ketua dari rumah sakit Unisastra, yaitu Tari untuk bisa menyampaikan beberapa arahan tentang pertolongan pertama "

Tari merupakan teman Rain, karena mereka sering sekali bertemu saat Rain sedang mengantarkan korban di rumah sakit tempat ia bekerja. Dan saat ia terluka maka Tari yang akan mengobatinya.

Tari berjalan tepat disamping Rain dan memberitahukan tentang langkah-langkah dari pertolongan pertama. Ia menjelaskan dengan jelas dan terus mencuri pandang pada Rain.

" baik, saya akan memberi contoh bagaimana cara mengaplikasikan nya disini ada yang bermin-"

" Saya !! " ajakan dari Tari itu dengan cepat Yasir ingin menjadi bahan praktek. Mata Yasir berbinar terang seperti liur nya akan jatuh karena suka pada Tari yang berumur sama seperti Rain yaitu, 29 tahun sangat tua sekali. Namun, gaya nya seperti anak muda jaman sekarang

" bagaimana jika kapten Rain saja yang mencoba pertama sebagai contoh ? " ajakan Tari ini pada awalnya ditolak oleh Rain, namun beberapa anggota dari rumah sakit memeberikan sorakan agar Rain menyetujui ajakan nya.

Rain pun menyetujui dan berbaring tepat di hadapan mereka. Saat ini Alesya telah terbangun karena Rain yang akan menjadi tumbal dari rencana Tari, ia pun melepaskan rangkulan nya dari Hamdi dan melihat kejadian yang membuat Alesya ingin membakarnya hidup-hidup.

" baik, untuk langkah pertama kita mulai dengan CPR terlebih dahulu." Tari, yang mulai menekan dada Rain yang sangat berotot itu yang membuat Alesya yang ingin menganggu mereka pun ditahan oleh Hamdi agar tetap diam. Begitupun, dengan Yasir yang seperti ingin menangis karena cinta pandangan pertamanya itu menyentuh-nyentuh seseorang yang bahkan tak bisa ia sentuh.

" jika, teknik CPR tidak berhasil maka kita akan melakukan teknik nafas buatan dari mulut ke mulut " ujarnya. Tari pun langsung memencet hidung Rain dan menyisihkan uraian rambut nya dan mulai perlahan mendekat pada bibir indah Rain.

Dengan emosi yang berkecamuk, Alesya mulai menghancurkan adegan yang disukai oleh para fans yang menyukai second lead. Alesya melepaskan tangan Hamdi yang mengenggam tangan nya agar ia diam saja dan tidak merusak moment. Alesya menghampiri mereka yang ingin berciuman kala itu. Alesya menutupi bibir Rain dengan kedua jari tengah dan telunjuk nya pada bibir Tari yang pada saat itu ia sedang memejamkan mata untuk merasakan sensasi hikmat itu.

Tari mulai tersenyum saat bibirnya menyentuh kedua jari dari Alesya yang ia pikir itu adalah bibir Rain. Alesya mulai membuka kedua jarinya dan menjepit bibir Tari

" AKKK !" teriak nya dan melepaskan bibir nya pada kedua jari Alesya

" Hamdi !! " teriak Alesya

Hamdi pun langsung mendatangi nya dan Alesya mulai mengelap bekas lipstik Tari yang masih membekas di kedua jarinya pada baju Hamdi.

Lihat selengkapnya