HARAPAN KAUM LEMAH (2)
Sistem feodal pada Abad Pertengahan adalah sistem politik, ekonomi, serta sosial yang didominasi oleh hierarki sosial yang ketat dengan penguasa tertinggi, raja atau kaisar, dan pengikut-pengikutnya (bangsawan, tuan tanah) yang memiliki hubungan saling bergantung dan mempunyai kewajiban timbal balik. Sistem sebagai proses pilihan ini berpusat pada kepemilikan dan penggunaan tanah sebagai sumber kekuasaan maupun meraup kekayaan.
Konsep utama dalam sistem feodal sendiri terbagai atas 4 bagian, di antaranya hierarki sosial; Hubungan penguasa dan pengikut. Sistem ini didasarkan pada hubungan saling ketergantungan dan kewajiban antara penguasa (tuan tanah) dan pengikut. Tuan tanah memberikan tanah atau disebut pula feodum kepada pengikutnya sebagai imbalan atas kesetiaan, pelayanan militer, dan pembayaran pajak; Manorialisme. Sistem ekonomi dalam feodalisme, di mana tuan tanah mengelola wilayahnya (manor) dan petani bekerja di tanah tuan tanah sebagai imbalan atas perlindungan dan pemberian izin penggunaan tanah; Loyalitas dan dinas kemiliteran. Loyalitas dan kesetiaan kepada tuan tanah merupakan aspek penting dalam sistem feodal. Pengikut berkewajiban untuk memberikan pelayanan militer ketika dibutuhkan oleh tuan tanah; Pembagian tanah. Tanah adalah sumber daya utama, dan sistem feodal melibatkan pembagian tanah dari penguasa kepada pengikutnya, yang pada masanya akan menciptakan struktur kepemilikan dan penggunaan tanah yang kompleks.
Bangsawan memiliki hak dalam memerintah wilayah mereka sendiri, membuat hukum, mengumpulkan pajak, dan bahkan dalam kasus yang sangat langka memiliki wewenang mencetak mata uang sendiri.
Gereja Suci memiliki wilayah kekuasaan dan peran penting dalam sistem feodal, melalui keberadaan pendeta serta uskup yang memiliki hak dan kewajiban yang serupa dengan bangsawan. Otoritas keagamaan gereja bahkan memiliki cakupan hampir menyaingi otoritas raja, berbeda tipis sekali dengan duke. Sering kali, dalam banyak kasus, pihak gereja Suci berperan aktif dalam memediasi persengketaan di dalam kota, bahkan untuk persengketaan di luar kota pun sering kali mendatangkan garnisun gereja sebagai saksi.
Sistem feodal juga memiliki keterbatasan dan potensi konflik, seperti ketidaksetaraan sosial, ketergantungan petani pada tuan tanah, dan perselisihan internal antar bangsawan. Dengan demikian, sistem feodal merupakan struktur sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks dan hierarkis, yang berpusat pada kepemilikan dan pendayagunaan tanah, serta hubungan saling ketergantungan antara penguasa dan pengikut, yang pada gilirannya membentuk dasar masyarakat bangsawan pada abad ini.
~~
Beberapa tahun ke belakang ayah hampir tersibukkan dengan urusan tuan tanah, tampaknya terdapat kerusuhan yang tengah terjadi di dekat perbatasan tanah milik keluarga kita, tempat para pengikut ayah yang dalam tanggung jawabnya. Praktis membuat ayah hampir tak memiliki waktu luang.
Sementara itu, ibu masihlah cukup sering mengajakku bermain. Tapi entah kenapa baru-baru ini ia jatuh sakit, lebih sering terbatuk-batuk dan mengusap kening. Khawatir ibuku kenapa-napa, aku dengan sigap membantu pelayan merawat ibuku. Sehari, dua hari aku selalu menemani ibu yang berbaring di kamar tidurnya.