The Storyteller, Macedonia

Yayuk Yuke Neza
Chapter #12

Sebelas

“Kau lebih pendiam sekarang.” Tuan menyentuh lenganku. Kami berdua, baru meninggalkan balairung pertemuan.

“Katakan, adakah sesuatu yang kau keluhkan?” tanyanya lagi.

Aku menggeleng. Tidak ingin menjawab apa pun padanya, cukuplah sakit hati kusimpan sendiri. Aku tidak berhak menuntutnya untuk setia. Seorang laki-laki berkuasa akan bebas memiliki banyak perempuan selain istri. Sedangkan, aku pun bukanlah seorang istri.

Bodoh, aku sempat berpikir Hephaestion akan melakukan hal yang sama untukku. Dia memintaku setia, tetapi itu sepertinya hanya berlaku untukku. Tidak untuknya.

“Katakanlah sesuatu, Demeter.” Hephaestion mencekal lenganku. “Aku sedang ingin bicara dengan seseorang.”

Aku menggeser tubuhku, memandangnya “Tuan, bisa bicara denganku kapan pun Tuan ingin. Aku hanya sedang tidak sehat. Bolehkah malam ini aku tidur di kamarku sendiri?”

Semenjak hari itu, peristiwa di Thebes, aku begitu enggan bersentuhan dengan Hephaestion. Aku tidak tahu sebabnya, tetapi yang pasti hatiku tidak bisa menerima kenyataan dengan mudah.

Kami berpandangan, cukup lama sampai dia melepas tangannya di lenganku.

“Kau ingin aku mendatangimu, apakah benar begitu?”

“Tidak, tentu tidak. Aku bukan siapa-siapa untuk layak didatangi. Aku hanya lelah setelah perjalanan jauh selama beberapa waktu.”

“Ada apa denganmu?”

“Aku sedang tidak sehat.” Aku menegaskan sekali lagi.

Hephaestion tidak menjawab, justru dia mencekal lagi lenganku. Langkahku setengah diseret untuk mengikutinya. Kami menuju kamar. Seharusnya aku menduga tentang perlakuan Tuan. Dia memilikiku dalam artian yang sesungguhnya, dan tidak ada tempat untukku menolak.

Dengan satu tangan, Hephaestion mendorong pintu kamar. Kami masuk, lalu dia melepaskan pegangannya.

“Berbaringlah, aku akan menyuruh pelayan untuk memanggil penyembuh. Kau akan diperiksa, katakan apa keluhanmu.”

Aku masih berdiri di dekat tempat tidur, sementara Hephaestion membuka kotak-kotak penyimpanan seperti mencari sesuatu. “Apa kau melihat kotak kayu berwarna hitam? Ada ukiran bergambar burung kecil di penutupnya.”

Ingatanku mencari-cari di mana pernah melihat benda yang seperti itu. Di mana?

Lihat selengkapnya