Lama aku menatap cermin. Masih tidak percaya dengan apa yang terpantul di sana. Bagaimana bisa aku terbangun di tubuh Madrid? Dan sebaliknya dia berada di tubuhku? Sungguh di luar nalar! Stranger than fiction!
Consciousness atau kesadaran kami tertukar! Kalau dalam fiksi ilmiah fenomena ini dikenal dengan istilah body-swap atau mind-swap.
Akan tetapi di dunia nyata, setahuku tidak ada teknologi yang bisa mentransfer consciousness dari satu individu ke individu lainnya. Atau belum? Tapi sudah ada di masa depan?
Kalau mesin waktu itu ada, mungkin seseorang dari masa depan datang kemari dan menjadikan kami sebagai korban eksperimennya? ia menukar consciousness kami dengan alat super canggih yang ia ciptakan?
Atau jangan-jangan betul yang dikatakan orang-orang kalau kita tinggal di dunia simulasi komputer yang dikendalikan oleh "mahluk" super canggih?
Sekeras apa pun aku berpikir, yang muncul di kepalaku hanya teori-teori liar yang biasa muncul di film fiksi ilmiah. Namun, aku yakin setiap fenomena pasti ada penjelasannya. Dan aku akan menemukannya!
"Mad, Papa berangkat," ayahku muncul membuka pintu kamar.
Untuk dua detik tubuhku membeku. Hidup satu atap dengannya sepertinya akan menjadi hal tersulit dalam pertukaran ini.
"Ya," balasku singkat.
"Tumben rapi Mad? Hari ini ada razia?" tanyanya sambil menyodorkan selembar uang. “Buat tiga hari ke depan.”
Aku ambil uang tersebut dan aku masukan ke saku seragam baju.
"Mungkin," balasku asal.
Ayahku langsung berjalan ke luar. Suara derungan motor mengiringi kepergiannya.
Aku sendiri naik apa ke sekolah? Baru kepikiran.
Aku cek Google Map, jarak dari sini ke sekolahnya Madrid sekitar 5 km. Baru saja aku mau membuat panggilan suara, sebuah pesan tiba-tiba muncul di layar.