The Stranger

Isro Anisa Firdaus
Chapter #3

Chapter 2 Jatuh Hati

“Bangun, Rayn!!”

Rayn menggeliat, mata nya mengerjap-ngerjap. Rasanya baru saja dia tertidur, mengapa waktu terasa cepat berlalu. Dia menggesek mata nya yang masih terasa berat.

“Jam berapa?”

“Tiga..” jawab Mira yang masih fokus pada ponselnya.

“Tumben kamu bangun jam segini?”

“Aku gak tidur, sana biasa nya kamu sholat jam segini” 

Rayn beranjak dari kasurnya untuk mengambil wudhu. 

Mereka berteman baik. Meski beda keyakinan, Mira dan Rayn selalu bertoleransi dalam langkahnya. Mereka tidak pernah menyinggung perkara agama. Bagaimana pun keduanya memang berbeda dalam hal keyakinan. Tapi bukan berarti tidak bisa berteman. 

Beberapa saat kemudian. Rayn kini sedang melipat mukenanya, ini sudah menjadi rutinitasnya. Bangun pukul tiga lalu menyiapkan perlengkapan kuliah di setiap harinya. Jika ada waktu luang, ia akan mengisi nya dengan beberapa pekerjaan ringan. Dia juga kerap kali menjadi model mengingat postur tubuhnya yang cukup ideal serta paras yang berkharisma, apalagi dengan ketenangan dan sikap yang easy going membuatnya di kagumi banyak kalangan. Walau di banding Mira, tentu saja dia lebih segalanya—kecuali bar bar nya. 

“Aku mulai kuliah hari ini, aku harap orang-orang disana baik”

“Jangan berpikir terlalu jauh dulu. Emangnya mereka bisa nerima kehadiran kamu yang bar bar ini, hah?”

“Astaga! Itu ejekan yang sangat bagus, Rayn” cibir Mira tidak terima

Rayn tertawa sambil menyalakan laptop yang sudah ada di pangkuannya. 

Mira masuk di universitas yang sama dengan Rayn, hanya fakultas nya yang berbeda. Mira mengambil fakultas kedokteran, sedangkan Rayn saat ini menempuh sastra bahasa inggris semester empat. Karena Mira baru mau masuk kuliah setelah berada di Indonesia, jadilah dia ketinggalan jauh dengan Rayn.

Lihat selengkapnya