Tiga Tahun setelah kejadian.
“Cinta itu ibarat film, bisa romantis, penuh dengan drama, bisa juga tragis dan menyedihkan, bahkan bisa jadi horor. kebanyakan skenario cinta dalam drama, alurnya bisa kita ubah yang tadinya sad ending,¹ bisa jadi happy ending.² Yang intinya kita mau ngikutin aja bagaimana alur proses skenarionya itu terjadi.
Jalani aja dulu, skenario nya bisa diubah, tunggu rencana selanjutnya dari Sutradara. Dulu sepolos itu pemikiran saya. Saya menganggap kalau cinta itu bisa diatur sejalan dengan terjadinya nanti, tanpa kekhawatiran apa-apa.
Setelah menjalani sendiri, bukan cuma sekedar pikir-pikir lagi seenaknya, akhirnya kelihatan drama cinta yg sesungguhnya itu kayak apa. Mulai dari rumitnya, bingung, ragu, kecewa, sakit hati, senang bahagianya. Terus—“ Ketikan Algi terpaksa terhenti sebentar saat suara wanita memanggil.