The Thread of Destiny

baby scorpio
Chapter #7

TTOD:seven


Mobil yang dikendarai Arya dan Azalea baru saja memasuki pintu gerbang mansion bergaya klasik moderen yang terdiri dengan tiga lantai. Halaman mansion yang sangat luas membuat kesan yang sangat mewah untuk dipandang mata.


Halaman depan mansion keluarga Wyatt terdiri dari jalan bercabang dua. Satu jalan mengarah lurus menuju pintu utama mansion, dan satunya lagi berbelok ke arah kanan menuju lapangan golf, taman rumah kaca, area hutan berburu, dan taman sakura yang ditanamĀ  khusus untuk Azalea.


Azalea menuruni mobil, menyusul Arya yang juga baru saja turun. Ia mengedarkan pandangannya. Sangat menakjubkan! Ini terlihat seperti sebuah desa dan bukan mansion lagi.


"Uncle jalan ini menuju kemana?" tanya Azalea menunjuk satu jalan bercabang dihadapannya.


"Lapangan golf, area taman kaca milik almarhum ibumu, area taman sakura milikmu, area hutan berburu milik uncle dan bangunan tempat tinggal para pekerja. Kenapa? Apa kamu ingin melihat-lihat sekarang?" tawar Arya pada Azalea. Namun, kepala Azalea menggeleng pelan. Dia hanya bertanya agar tidak tersesat, bukan berniat untuk melihat-lihat.


Arya merangkul pinggang Azalea, memapah pelan gadis itu untuk memasuki mension. Seorang pelayan pria datang untuk membawa barang-barang yang dibawa oleh Arya dan Azalea. Lalu pergi mengekor kedua tuannya memasuki Mansion.


Kesan pertama yang dilihat Azalea ketika keluar dari lift di lantai dua adalah mewah. Lantai dua menjadi area pribadi untuk Azalea. Di lantai ini terdapat lima ruangan utama, ruang kerja atau belajar yang menyatu dengan perpustakaan, ruang olahraga, teater room pribadi, ruang tamu khusus, dan tentu saja kamar besar miliknya.


Azalea meringis tak percaya. Ayolah! Apakah dia harus merasa bahagia atau kasihan sekarang. Azalea kasihan kepada Azalea yang asli karena sangat bodoh, ia lebih memilih meninggalkan kekayaan seperti ini hanya demi orang-orang seperti keluarga Corner. Rela tinggal dikamar yang kecil, dan tidak mendapatkan jatah uang bulanan yang cukup. Hanya demi sebuah perhatian dan pengakuan dari mereka. Benar-benar bodoh!


"Apa kamu menyukainya?" tanya Arya dengan senyuman yang sumringah.


"Iya, Lea menyukainya Uncle."


"Kalo begitu beristirahatlah! Untuk keperluanmu yang lainnya, Uncle telah menyiapkannya di walk in closed milikmu. Uncle tinggal yah, jika ada yang butuh kamu cukup menghubungi pelayan khusus yang bertugas di area lantai dua. Mengerti?" Arya mengelus pelan surai Azalea, lalu memberikan satu kecupan manis sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan keponakannya.


Azalea hanya tersenyum mendapatkan perhatian yang sangat membuatnya nyaman. Sedikit melambaikan tangan, mengiringi kepergian Arya dari balik pintu kamar miliknya.


Azalea kembali berkeliling di kamarnya, kakinya perlahan melangkah menuju balkon kamar. Tiga orang pelayan mengikuti Azalea dibelakangnya, menunggu perintah yang akan disampaikan oleh Azalea untuk mereka.


"Kalian bertiga pelayan khusus buat gue yang dikatakan Uncle Arya?" tanya Azalea tanpa menoleh.


"Iya nona," jawab mereka serentak. Kepala mereka terus saja tertunduk melihat lantai, karena tidak berani menatap walau hanya bagian punggung Azalea.


Ketiga pelayan itu saling tatap meski kepala menunduk. Mereka bertanya-tanya dengan isyarat. Siapa yang menyebarkan rumor ingusan yang mengatakan nona moda Wyatt merupakan gadis yang centil, dan bodoh. Jelas-jelas dihadapan mereka sekarang berdiri seorang gadis yang sangat lembut namun terkesan elegan, selain itu juga memiliki aura yang membuat orang-orang terkesan segan untuk menatap tubuhnya langsung.

Lihat selengkapnya