Silvana menatap jenuh buku-buku di hadapannya. Tugas yang diberikan dosen terasa tak pernah ada habisnya. Baru selesai satu tugas, tugas lain sudah menanti. Mungkin hanya jika Silvana tidak tidur, ia baru bisa menyelesaikan semua tugasnya dengan baik. Dan tugas-tugas yang diberikan kadang tidak masuk akal dan sangat menyusahkan. Belum lagi kalau ada dosen yang minta tugas express alias tugas baru diberikan kemarin sore, harus segera dikumpulkan besok pagi.
Dering ponsel Silvana membuyarkan konsentrasinya. Ia mendengus dan mengulurkan tangan untuk meraih ponsel yang ia letakkan sembarangan di kasur. Malam ini ia sedang tidak ada waktu untuk meladeni telepon, apalagi panggilan tidak penting. Well, memangnya ada waktu luang bagi Silvana untuk meladeni telepon selain saat liburan semester?
"Halo, Yas?" Rupanya Tyas yang menelepon.
"Sil, mau ikut open trip nggak?" tanya Tyas.
Huh, kepala Silvana sedang ngebul gara-gara tugas, dan Tyas malah bertanya tentang open trip? Yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan tugas? Yah, kedengarannya memang menyenangkan, namun saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahasnya.
Tapi sepertinya tidak ada salahnya mengistirahatkan pikiran sejenak dari tugas yang tiada habisnya? Lagipula Silvana sangat butuh liburan untuk menyegarkan pikirannya yang jenuh gara-gara kebanyakan tugas dan masalah-masalah lain.
"Open trip ke mana?"
"Ke Pulau Bening."
Silvana mengernyitkan alis, belum pernah mendengar nama pulau itu. "Pulau Bening? Di mana itu? Kayak baru dengar gue."
Tyas menyebutkan lokasi tepatnya di mana letak Pulau Bening. "Pokoknya cukup jauh dari Jakarta. Kita mesti naik kapal lima jam buat sampai ke pulau itu."
"Wah, jauh juga ya," komentar Silvana seraya membayangkan lima jam berada di kapal. Tapi sepertinya tidak masalah. Ia tidak punya riwayat mabuk perjalanan.
"Iya, tapi worth it lah. Pemandangan di pulau itu indah banget, dan jarang dikunjungi wisatawan. Asik banget kan? Pasti banyak spot-spot pantai sepi, berasa kayak pantai pribadi. Airnya juga jernih, pulaunya bersih, banyak terumbu karang. Pokoknya indah banget deh!"
Bayangan Silvana segera merajalela, membayangkan sebuah pantai bersih nan indah dengan air laut bening kehijauan dan pasir putih. Lalu dirinya ada di pantai itu sambil main pasir dan berenang. Menikmati segarnya es kelapa muda, semilir angin pantai, snorkeling, foto-foto sunset, bakar ikan sambil menyanyi bersama teman-temannya diiringi gitar. Ah, indah sekali.
"Aduuh I need vitamin sea!" ujar Silvana. "Berapa bayarnya?"