Keluarga Llyods, salah satu dari empat bangsawan keluarga vampire, dulunya merupakan tangan kanan keluarga Raja. Kakek Arthu sendiri dulu adalah orang kepercayaan Raja William. Karena itulah beliau juga mendukung Alice. Karena Alice merupakan pewaris yang dipilih oleh Raja William, dan bukannya Austin yang merupakan putranya sendiri. Awalnya pun sebenarnya kakek Arthur sempat ragu dan khawatir, karena merasa Alice terlalu muda untuk menjadi pemimpin, tapi kemudian setelah melihat sendiri bagaimana ALice bekerja, beliau paham kenapa Raja William memilih Alice untuk menjadi pewarisnya. Austin memang jenius dan juga kuat, tapi ia juga arogan dan serakah. Mungkin karena merasa jika dirinya berada di atas para vampire lain karena statusnya yang merupakan putra satu-satunya sang Raja sehingga ia menjadi arogan. Dan tentu saja hal itu juga lah yang membuatnya jadi berpikir bahwa ia pasti akan mendapatkan takhta.
Saat kudeta terjadi, tentu saja pihak Alice kalah dalam kekuatan karena ketiga keluarga bangsawan lainnya dan mayoritas keluarga vampire kesatria memihak Austin. Untunglah setelah pertarungan antara Alice dan Austin berakhir seri itu, kakek Arthur beserta kedua cucunya berhasil membawa Alice kabur dan bersembunyi hingga saat ini. Sementara sisa keluarga Llyods lainnya juga bersembunyi. Elemen utama yang dikuasai keluarga Llyods adalah udara sehingga mereka seringkali menggunakan kemampuan mereka untuk memanipulasi udara di sekitar mereka agar menimbulkan efek fatamorgana atau ilusi sehingga tempat persembunyian sisa keluarga Llyods yang masih hidup, cukup aman. Sebenarnya bahkan kastil yang digunakan untuk menyembunyikan dan menyembuhkan Alice pun dilingkupi selubung udara khusus sehingga seharusnya tak sembarang vampire mengetahui keberadaan kastil itu. Kemampuan manipulasi udara keluarga Llyods sangat kuat bahkan diakui oleh keluarga Montgomery termasuk juga kemampuan manipulasi ingatan atau pikiran mereka. Hal itu juga lah yang membuat para pengikut Austin tak bisa menemukan persembunyian mereka selama ini.
“Kenapa menemukan gadis kecil saja kalian tidak becus?!”Keith Alexander Walker yang saat ini adalah pemegang kekuasaan tertinggi kaum vampire menggebrak meja dengan kesal. Satu-satunya petunjuk yang mereka dapatkan hanyalah aura samar Alice dari sebuah desa terpencil di wilayah utara. Sejak Austin sadar, mereka memang segera melacak keberadaan Alice. Sementara Austin sendiri, walau ia bisa merasakan dimana kira-kira lokasi keberadaan Alice, ia masih belum bisa melakukan penyerangan pada sepupunya itu. Bagaimana pun lukanya juga cukup parah. Kemampuan Alice memang tak bisa diremehkan, walau usianya masih sangat muda.
“Jangan berisik, Walker”kata Austin. Keith langsung menunduk hormat saat menyadari kehadiran salah satu Montgomery terakhir itu.
“Kalau pun kalian menemukan Alice, kalian tak akan bisa membunuhnya, biarkan saja dia”kata Austin.
“My lord, tapi bukankah itu agak sedikit beresiko?”Tanya Keith hati-hati.
“Kau pikir aku bisa dikalahkan gadis kecil seperti Alice?!”balas Austin dingin. Keith langsung diam dan memilih untuk undur diri dari ruangan itu. Sedangkan vampire-vampire kesatria yang tadi melapor padanya sudah pergi sejak tadi. Austin duduk di singgasana dan mengeluarkan pedangnya.
“Akan kubuktikan kalau akulah yang lebih pantas menjadi raja, aku tidak peduli walau harus membunuhmu, adik kecil”gumam Austin seraya mengelus pedangnya dengan sayang.
###
Austin semakin kuat, tingkat penyembuhan lukanya bisa jadi lebih cepat dari Alice, dan Alice bisa merasakan hal itu. Keluarga Montgomery dapat merasakan apa yang sekiranya terjadi pada anggota keluarga mereka. Alice dan Austin adalah Montgomery terakhir sehingga mereka tentu saja dapat saling merasakan bagaimana kondisi pihak lain. Alice tahu bahwa sama sepertinya, luka-luka Austin memang belum pulih total tapi jika ia memiliki sumber daya yang cukup, bisa jadi ia akan lebih cepat sembuh dibandingkan Alice. Seharusnya dengan kemampuan manipulasi keluarga Llyods, keberadaan mereka cukup aman. Tapi bukan berarti ia dapat bersantai, ia dapat merasakan nafsu membunuh Austin, ia tahu betul cepat atau lambat Austin akan mencari dan membunuhnya. Ia masih perlu lebih banyak berlatih, kali ini ia harus bisa membunuh Austin.
“Milady!! Anda harus istirahat”seru Aria khawatir. Alice memang sedikit memaksakan dirinya karena ia merasa kemampuannya masih sangat kurang.
“Sebentar lagi” balas Alice. Aria menghela nafas panjang. Ia tak mungkin bisa menghentikan Alice, tapi ia juga tak ingin Alice memaksakan diri.
“Kakek, apa kita tidak bisa menghentikan beliau?!” tanya Aria khawatir.
“Tidak apa-apa, kurasa Lady Alicia juga ingin melupakan kesedihannya karena harus berpisah dengan fated pairnya untuk sementara” kata kakek Arthur.
“Tapi--“
“Aria, aku mengerti apa yang dirasakan Lady Alicia. Akupun merasakannya dulu saat nenek kalian terbunuh," kata kakek Arthur sedih. Aria terdiam, ia ingat betul kakeknya nyaris seperti orang gila saat neneknya terbunuh dulu.