The Throne is Mine

mikaji Al daufan
Chapter #9

#9

Keluarga Montgomery yang merupakan keluarga vampire berdarah murni yang tertua dan terkuat yang masih tersisa. Bisa dibilang para leluhur keluarga Montgomery termasuk para vampire pertama. Sebenarnya dulu sekali ada cukup banyak vampire berdarah murni seperti Montgomery. Tetapi entah takdir macam apa yang melingkupi keluarga ini karena pada akhirnya hanya merekalah keluarga vampire berdarah murni yang masih bertahan hingga saat ini, walau dua keturunan terakhir mereka malah harus berakhir dengan saling bunuh. Kebanyakan vampire lain mulai berkurang atau kehilangan kemurnian darah mereka karena perkawinan campur dengan ras lain, tidak tentu saja tak ada larangan untuk menikah dengan ras lain selain vampire tetapi tentu ada resiko yang kemudian akan terjadi, salah satunya adalah berkurangnya kemurnian darah mereka dan berkurangnya kemampuan dan kekuatan mereka sebagai vampire. Keluarga Montgomery berhasil menjaga kemurnian darah mereka karena selama ini mereka hanya menikah dengan sesama vampire saja. Lagi-lagi tak ada yang benar-benar mengetahui apa sebabnya karena kenyataannya fated pair para anggota keluaga Montgomery juga hampir semua adalah vampire juga. Lalu bagaimana jika ada anggota keluarga yang ternyata fated pairnya adalah ras lain? Tak ada masalah mengenai hal itu karena fated pair memang bukan sesuatu yang dapat mereka atur. Mungkin harga yang harus diambil untuk bisa menjaga kemurnian darah mereka itu juga cukup besar mengingat rata-rata anggota keluarga Montgomery baru menemukan atau bertemu fated pairnya jauh lebih lama dibandingkan vampire dari keluarga lain. Jika biasanya fated pair akan segera bertemu jika sudah memasuki usia dewasa, maka lain halnya dengan keluarga Montgomery, kebanyakan baru betemu fated pair-nya dalam keadaan menyedihkan, dimana mereka merasakan kesepian yang amat sangat dan nyaris menyerah dengan keadaan dan ingin segera melakukan tidur abadi saja atau disaat mereka mengalami kejadian yang sangat berbahaya yang bahkan mengancam nyawa mereka. Dari sudut pandang lain, kemurnian darah keluarga Montgomery dan kekuatan yang mereka miliki dapat pula dianggap sebagai kutukan karena harga yang harus diambil begitu besar.

Alicia Chaterine Montgomery, sebagai vampire yang berasal dari keluarga raja tentu saja kekuatannya diatas vampire pada umumnya. Alicia atau lebih sering dipanggil Alice atau Al, dan semua anak di keluarga Montgomery dididik dengan keras dan mendapat pelatihan khusus karena kekuatan yang besar pun juga diiringi dengan tanggung jawab yang besar. Anak-anak dari keluarga Montgomery cenderung menguasai setidaknya empat sampai lima elemen termasuk diantaranya adalah Austin dan Alice yang mengusai lima elemen di usia yang cenderung masih sangat muda. Jika para pendahulu mereka baru bisa menguasai kelima elemen diatas usia 20 tahun, mereka sudah menguasainya sebelum menginjak usia 20 tahun. Walau bisa dikatakan jenius tetapi tak ada perbedaan perlakuan pada mereka, bahkan latihan yang diberikan pada mereka lebih keras. Didikan keras yang diperoleh anak-anak Montgomery sejak mereka kecil tentu juga menjadikan mereka berkepribadian keras. Alice sendiri termasuk anak yang berkepribadian keras, ditambah dengan tenyata ia memiliki kekuatan yang besar yang bahkan setara dengan Austin yang digadang-gadang sebagai raja berikutnya mengingat ia adalah anak tunggal Raja William. Keras dan dingin adalah kesan pertama yang hampir pasti dirasakan oleh mereka yang baru pertama kali bertemu Alice, ditambah elemen terkuatnya adalah es sehingga kesan dingin pada dirinya terasa makin nyata. Sebenarnya Alice tidak seperti itu, dulu ia adalah anak yang pemalu sehingga lebih banyak diam jika di muka umum. Tapi sifat pemalu tidak seharusnya dimiliki oleh keluarga raja yang merupakan panutan serta contoh bagi vampire-vampire lain sehingga mau tak mau ia harus menggunakan topeng dingin jika berada di muka umum atau setidaknya menghindari keramaian. Sifat asli Alice selain pemalu jika di muka umum, sebenarnya ia cukup jahil juga. Entah berapa banyak kenakalan yang ia perbuat dulu saat ia masih kecil belum ditambah kenakalannya bersama Austin. Ya, Alice dan Austin cukup dekat, mengingat jarak usia mereka tak terlalu jauh dan mereka juga sering dilatih bersama, selain itu juga karena Austin dan Alice sama-sama anak tunggal, Alice sudah seperti adik kandung bagi Austin. Alice mulai berubah menjadi keras dan dingin karena keadaan, karena tiba-tiba ia ditunjuk menjadi pewaris berikutnya. Ia harus kuat dan tegas, tak boleh goyah karena pemimpin harus kuat demi orang-orang yang ia pimpin. Saat pengkhianatan Austin terjadi, tentu saja menjadi pukulan berat bagi Alice karena Austin adalah sosok kakak yang ia hormati dan sayangi. Tapi ia malah membantai semua keluarga mereka. Jika bisa memilih, Alice tidak akan mau menduduki takhta, tapi keputusan seperti itu diluar kuasanya. Karena ia yang sudah dipilih, maka ia harus mengemban tanggung jawab itu sampai akhir. Jika tahu Austin akan melakukan kudeta karena bukan ia yang menjadi raja, mungkinkah Raja William akan memilih Austin? Tapi dari sikap Austin yang malah melakukan kudeta karena tak terima dengan keputusan tersebut sudah cukup membuktikan bahwa ia tak pantas menjadi pemimpin.

Alice merenung menatap langit malam, ia baru menyelesaikan latihannya hari ini dan entah kenapa malah teringat masa lalu. Jika waktu bisa diputar kembali, bisakah ia menolak keputusan bahwa ialah pewaris berikutnya agar pembantaian tersebut tidak terjadi? Jika Austin yang menjadi raja, apakah hubungan mereka akan tetap seperti dulu? Atau apakah paman William memang sudah memperkirakan bahwa Austin memang tidak cocok menjadi raja berikutnya? Alice menghela nafas panjang, cepat atau lambat ia akan kembali melawan Austin, ia harus memantapkan diri, ia tak boleh ragu sedikit pun, Austin harus mati, bukan agar takhtanya aman tetapi karena ia sudah membunuh keluarga mereka. Hukuman yang pantas bagi pengkhianat hanyalah kematian. Alice memainkan es di tangannya, mengubah-ubah bentuknya sambil sesekali melemparkannya, dia teringat Christian. Di saat seperti ini rasanya ia ingin bersandar pada Christian atau tidur di pelukan fated pairnya itu.

"Tidak... Belum... Aku harus lebih kuat... Cukup kuat sampai setidaknya aku bisa melindungi Chris dan keluarganya..." gumam Alice, meremas hancur bongkahan es di tangannya. Ia memutuskan untuk berlatih lagi sebentar.

"Maaf Chris... Jika sudah waktunya, aku pasti akan menemuimu lagi..."

###

Sudah dua bulan berlalu dan Christian masih belum menemukan dimana keberadaan Alice, setidaknya kata Javier sudah dua bulan tetapi jika menurut Christian sendiri rasanya jauh lebih lama dari itu. Ia masih sering mengunjungi area kosong dimana seharusnya ada kastil Alice disitu sambil berharap menemukan petunjuk keberadaan Alice atau lebih bagus lagi bisa bertemu Alice lagi. Sebenarnya kenapa Alice tiba-tiba pergi? Apa Alice marah padanya? Atau apakah ini ada hubungannya dengan perebutan takhta itu? Atau apakah Alice yang merupakan vampire golongan tertinggi akhirnya memutuskan bahwa ia tak seharusnya bersanding dengan vampire biasa sepertinya?

Christian menghela nafas panjang. Waktu yang ia habiskan bersama Alice memang belum terlalu lama, tapi ia jadi mengerti apa itu fated pair. Selama ini ia pikir fated pair hanya mitos belaka atau sangat jarang terjadi, tapi setelah merasakannya sendiri ia baru paham. Rasanya seperti kehilangan sesuatu yang begitu besar dan penting dalam dirinya. Setelah mendengar mengenai fated pair dari kakek Arthur, ia mencoba mencari informasi lebih banyak di perpustakaan desa. Di literatur lama memang disebutkan dan dijelaskan apa itu fated pair, salah satunya bahwa perpisahan fated pair tak bisa dipaksakan. Yang bisa memisahkan mereka hanya kematian, itu pun akan membuat pihak yang ditinggalkan begitu terpukul hingga tak lama kemudian akan menyusul kematian pasangannya atau bisa jadi gila. Christian cukup yakin Alice mengetahui hal itu, tapi lalu kenapa Alice tetap pergi tanpa penjelasan? Apakah ada tindakannya yang tak sengaja membuat Alice marah? Apakah Alice membencinya? Christian tak bisa membohongi dirinya sendiri, ia sadar betul kalau ia memang tertarik dengan Alice sejak pertama kali melihat gadis itu. Tambah lagi sikap Alice yang cukup 'menempel' padanya, fated pair atau tidak, ia hanya ingin bisa bersama dengan gadis itu.

"Kak, kau melamun lagi" tegur Javier. Ia tahu kakaknya memikirkan kekasihnya. Ia sendiri cukup terkejut saat ternyata tiba-tiba rombongan kakek Arthur pergi. Apakah ada masalah antara kakaknya dengan Alice? Tapi sepertinya tidak mungkin karena selama disini, hubungan mereka baik-baik saja. Javier tahu betul kalau kakaknya benar-benar menyayangi gadis itu walau waktu yang mereka habiskan bersama cukup singkat. Dan ini cuma asumsinya semata, tapi ia cukup yakin kalau Alice pun menyayangi Christian, lalu kenapa ia pergi tanpa penjelasan?

"Maaf Jav, aku mau cari angin sebentar" kata Christian seraya beranjak pergi. Ia tidak tahu apa yang membuatnya begini tapi tiba-tiba ia merasa harus ke kastil Alice.

Lihat selengkapnya