THE TOXIC ASSET

IGN Indra
Chapter #15

BAB 14

Keesokan paginya, aku berjalan memasuki lobi perusahaanku dengan sebuah kesadaran baru yang dingin. Aku tidak lagi melihat karyawan; aku melihat potensi titik lemah. Aku tidak lagi melihat sistem; aku melihat potensi target. Pengetahuan bahwa Adrian adalah dalang di balik semua ini tidak memberiku ketenangan. Sebaliknya, itu mengubah paranoia-ku yang samar menjadi kewaspadaan yang tajam dan menusuk. Setiap sudut kantor, setiap percakapan di pantry, setiap email yang masuk kini kulihat melalui lensa konspirasi.

Aku menghabiskan pagi itu dengan berpura-pura bekerja. Kenyataannya, aku sedang mengamati Reno dari balik dinding kaca kantorku seperti seorang sipir yang mengawasi narapidana paling berbahaya. Setiap gerakannya kuanalisis. Pukul sembilan, dia berbicara dengan kepala departemen IT. Apakah dia sedang mencoba mendapatkan akses ke server? Pukul sepuluh, dia makan siang lebih awal dengan beberapa anggota tim keuangan. Apakah dia sedang memetakan struktur finansial kita? Pukul sebelas, dia menghabiskan waktu dua puluh menit di ruang fotokopi. Dokumen apa yang sedang ia salin?

Pikiranku sendiri terasa seperti ruang perang yang penuh dengan papan-papan strategi dan benang-benang merah yang saling bersilangan, menghubungkan setiap tindakan Reno dengan skenario terburuk yang bisa kubayangkan. Aku menjadi kurator dari museum ketakutanku sendiri.

Aku sadar aku tidak bisa terus seperti ini. Mengamati saja tidak cukup. Itu pasif. Aku harus bertindak. Aku harus menemukan di mana dia akan meletakkan dinamitnya.

Aku memanggil Citra. Dia masuk dengan efisiensi seperti biasa, matanya yang tajam seolah sudah tahu aku sedang berada di ambang krisis.

"Citra," aku memulai dengan hati-hati. "Mulai hari ini, aku butuh bantuanmu untuk sesuatu yang sangat rahasia."

Dia hanya mengangguk, menunggu.

"Aku ingin kau, dan hanya kau, yang memantau semua permintaan akses data dari tim proyek Sentosa, terutama yang datang dari Reno Dirgantara. Aku ingin log dari setiap file yang dia buka, setiap server yang dia masuki, setiap permintaan cetak dokumen yang lebih dari sepuluh halaman. Katakan pada IT ini adalah bagian dari protokol keamanan baru untuk proyek tingkat tinggi."

Citra tidak bertanya mengapa. Dia tidak menunjukkan keterkejutan. Dia hanya berkata, "Akan saya laksanakan, Bu. Laporan harian di email terenkripsi Anda setiap pukul enam sore."

Aku mengangguk lega. Aku baru saja memasang sistem alarm pertamaku.

Sekarang, untuk langkah kedua: interogasi.

Lihat selengkapnya