Pengetahuan serupa kandang. Sebelum aku mengetahui nama "Sania", musuhku adalah ancaman tak terbatas yang bisa datang dari mana saja. Sekarang, ia memiliki nama, dan pikiranku terobsesi di dalam kandang nama itu. Sania. Ibu Sania.
Aku menghabiskan 48 jam berikutnya dalam lubang kelinci digital. Aku menyuruh penyelidik swastaku untuk mengerahkan semua sumber dayanya. Kata kuncinya hanya satu: "Sania". Kami menyisir setiap catatan. Setiap koneksi. Setiap bisikan.
Hasilnya adalah sebuah keheningan yang memekakkan telinga.