THE TOXIC ASSET

IGN Indra
Chapter #36

BAB 35

Aletta Virmana berpikir dia baru saja memenangkan perang. Dia duduk di singgasananya yang baru saja diamankan, dikelilingi oleh reruntuhan musuh-musuhnya, dan merasa seperti seorang Ratu. Dia tidak sadar bahwa kemenangannya yang brutal di ruang rapat itu bukanlah akhir dari permainanku. Itu adalah awal dari babak yang sesungguhnya.

Aku duduk di sebuah kafe tanpa nama di jalan belakang yang sibuk, jauh dari menara kaca miliknya. Di layar laptopku, berita tentang kudeta yang gagal di dewan direksi AV Corp sudah mulai menyebar di kalangan portal finansial. Bramanta hancur. Soeharto dipermalukan. Hartono Wiratama kembali ke barisannya. Aletta berdiri sebagai pemenang mutlak.

Semuanya berjalan persis seperti yang telah direncanakan.

Aku menyesap kopiku yang pahit. Dingin. Sama seperti perasaan di dalam dadaku. Orang-orang akan menyebut apa yang kurasakan ini kepuasan. Tapi itu tidak tepat. Ini bukan tentang perasaan. Ini tentang penyelesaian sebuah persamaan yang rumit. Aku baru saja berhasil menyelesaikan salah satu variabel yang paling sulit, dan hasilnya akurat. Hanya itu.

Aletta adalah variabel itu. Dia brilian. Jauh lebih brilian dan jauh lebih buas dari yang diperkirakan oleh Profesor Sania. Saat aku mendengar dia mempromosikanku, aku harus mengakui, aku terkejut. Itu adalah manuver yang tidak ada dalam prediksiku. Lalu saat dia mengkonfrontasiku di taman itu, menawarkan aliansi yang didasarkan pada kejujuran yang brutal, aku sadar aku tidak sedang berhadapan dengan target biasa. Aku sedang berhadapan dengan Ratu lawan yang sesungguhnya.

Dia pikir dia sedang merekrut pion musuh. Kenyataannya, dia sedang melakukan persis apa yang aku butuhkan darinya.

Profesor Sania selalu mengajarkan kami satu hal: "Jangan pernah menyerang seorang Raja secara langsung. Kekuasaannya dilindungi oleh benteng dan para penjaga. Biarkan saja. Sebaliknya, bisikkan ke telinga Ratu lawan bahwa Raja-mu adalah ancaman baginya. Beri dia senjata. Beri dia alasan. Lalu mundurlah, dan saksikan dia membongkar bentengnya sendiri dari dalam untuk mengejarmu, dan dalam prosesnya, membuka jalan yang lurus menuju Raja."

Adrian adalah sang Raja.

Lihat selengkapnya