THE TOXIC ASSET

IGN Indra
Chapter #46

BAB 45

Aku menghabiskan sisa hari itu dan sepanjang malam dengan satu gambar yang terpaku di retinaku: foto buram Sania Widjaja yang sedang duduk di teras sebuah rumah sederhana, memegang tangan seorang wanita yang sakit.

Setiap insting bisnis yang kumiliki, setiap pelajaran strategi yang kupelajari selama bertahun-tahun, memberitahuku bahwa langkah ini salah. Ini adalah sebuah anomali. Seorang grandmaster tidak akan pernah secara sengaja menunjukkan Ratu-nya di atas papan catur tanpa alasan yang sangat kuat, terutama di awal permainan. Mengunjungi ibu Reno secara pribadi, di tempat terbuka, merupakan risiko yang tidak perlu. Itu adalah langkah yang emosional, bukan logis.

Dan itu membuatku lebih takut daripada semua manuver korporat mereka yang kejam. Musuh yang bisa kuprediksi, bisa kulawan. Tapi musuh yang digerakkan oleh sesuatu yang tidak kupahami? Itu adalah teror yang sesungguhnya.

Pikiranku berpacu, mencoba mencari penjelasan.

Apakah ini sebuah unjuk kekuatan? Sebuah pesan untukku bahwa mereka bisa menjangkau siapa saja, di mana saja? Mungkin.

Apakah ini sebuah tindakan belas kasihan yang tulus? Mungkin Sania benar-benar peduli pada keluarga Dirgantara. Tapi itu tidak sesuai dengan citra "Naga Besi" yang kejam.

Atau... apakah ini jebakan? Apakah dia sengaja melakukannya, tahu bahwa aku mungkin mengawasi rumah itu, untuk membuatku bingung, untuk mengalihkan perhatianku?

Aku menelepon penyelidikku lagi, suaraku terdengar tegang. "Aku tidak peduli pada Adrian lagi. Aku tidak peduli pada Darmawan. Semua sumber daya dialihkan ke satu target: Sania Widjaja. Aku mau tahu kenapa dia ada di rumah itu kemarin. Aku mau setiap detail."

"Audio dari teras tidak tertangkap," jawabnya. "Aset kami tidak bisa mendekat tanpa menimbulkan kecurigaan."

"Kalau begitu cari cara lain!" bentakku, frustrasiku meluap. "Aku tidak membayarmu untuk memberiku masalah. Aku membayarmu untuk memberiku solusi!"

Aku tahu aku tidak adil. Tapi aku tidak peduli. Aku merasa seperti sedang mencoba menangkap asap dengan tanganku.

Lihat selengkapnya