Happy readingπ
Terlihat seorang gadis tengah duduk, tangannya sesekali membalik halaman dari buku. Gadis itu dikelilingi oleh rak-rak buku. Suasana sepi dan hening adalah favoritnya.
Tiba-tiba ada seseorang yang melempar buku didepannya.
"Kerjain pr gw!" Kamel tersentak, lalu mendongak.
"Cepetan kerjain!" paksa perempuan itu.
Tanpa berkata, Kamel membuka buku itu, memperhatikan setiap halamannya.
"Maaf, aku tidak tau jawabannya," Kamel sedikit mendorong buku itu.
Yang Kamel katakan adalah fakta, ia memang tidak tau jawabannya. Jangan kira, orang cupu seperti dia adalah orang yang pandai. Nyatanya Kamel jauh dari kata pandai. Ya... Tidak bodoh juga, bisa dibilang normal karna Kamel aslinya males.
"Alasan! Kemaren lu bisa ngerjain punya Kinaa, masa sekarang gk bisa!" ucapnya.
"Kan tergantung otak, beda kaya lo yang gk punya otak!" teriak Kamel dalam hati, tapi tak mungkin ia keluarkan dengan mulutnya.
"Itu beda, kan lagi dikelas jadi bisa liat catatan, ini perpus," ucap Kamel santai.
"Heh! Cupu!--"
"Yang disana jangan berisik," ucap guru yang sedang mengawas.
Perempuan itu membuang nafas kasar, ia mendecak lalu pergi bersama buku ditangannya, "Awas aja lo."
Kamel tidak menanggapi ancaman itu, memilih menghabiskan novel yang ia ambil.
Bel istirahat akan berakhir beberapa menit lagi. Kamel tersenyum puas dengan ending dalam novel tersebut. Ia berdiri, mengembalikan novel itu ditempatnya. Setelah itu, Kamel pergi menuju taman.
Terlihat disana ada kucing dengan bulu abu-abu yang sedang tidur. Kamel berjongkok mengelus pelan kepala kucing itu tanpa mengganggu tidurnya.
Begini saja keseharian Kamel, tak ada yang spesial. Kadang Kamel berharap ada seseorang yang datang dikehidupannya membuat semua yang ia lakukan menjadi lebih berwarna, entah itu lelaki atau perempuan Kamel akan sangat senang jika itu terjadi.
πππ