Suara dentingan terdengar memecahkan sunyi diruang makan, satu keluarga diam menikmati makanan yang tersedia.
"El, Qilla, nanti kita akan pindah," ucap mama Elro, Dara.
Elro diam, memerhatikan mama dan papanya, "Lagi?"
Dara menghela nafas, "Adikmu mau mamah coba cek ke rumah sakit sana, sekalian papahmu ada kerjaan, tidak apa-apa kan?"
"Jika tidak setuju, kau bisa tinggal sendiri disini. Papa akan meminta seseorang untuk menemani mu," ucap papa Elro, Austin.
"Oh, yaudah," jawab Elro tanpa menghiraukan ucapan papanya, "El, ke kamar duluan," tanpa menunggu jawaban, Elro bangkit meninggalkan ruang makan.
Sesampainya di kamar, Elro duduk disisi kasur sambil menghela nafas lelah. Ia sedikit kesal karna ucapan papanya yang tanpa menunggu respon darinya. Entah kenapa Elro sedikit tersindir. Yaaa, wajar saja jika papanya seperti itu, karna Elro pernah tidak menerima kehadiran Aqilla, dulu juga ia secara terang-terangan mengungkapkan ketidak sukaannya pada Austin. Ia memang harus sabar, dan berusaha meyakinkan papanya bahwa ia sudah berubah.
Tok tok.
Elro menoleh, "Masuk!"
Pintu sedikit terbuka, menampilkan seseorang yang sedang menimbulkan kepalanya. Dia menunduk, perlahan kaki kecilnya masuk.
Elro tersenyum, "Kenapa?"
Yang diajak bicara terdiam, masih menundukkan kepalanya. Kedua tangan kecilnya saling meremas.
"Abang..." perlahan ia mendongak.
Elro mengangkat alisnya, bingung. Ia mengayunkan tangannya, mengajak adik kecilnya mendekat.
Menurut. Dia mendekat, dan sampai didepan Elro.
"Kenapa, emm?" tanya Elro lembut.
"Maaf..."
Untuk kedua kalinya, Elro mengangkat alisnya bingung, "Untuk?"
"Maaf karna kita pindah-pindah terus karna aku, abang juga harus pisah sama temen-temen abang disekolah," ucap Aqilla rilih, matanya mulai berkaca-kaca.
Elro diam meresapi ucapan Aqilla yang masih tidak ia pahami. Elro sedikit mengangkat kepalanya, saat otaknya mulai connect.
Aahh... Adiknya ini mengira jika kepindahan mereka membuat dirinya jauh dari teman-teman, dan dia menyalahkan dirinya sendiri. Pasalnya mereka sudah tiga kali berpindah tempat karna fokus dengan pengobatan Aqilla, yang mengakibatkan dirinya pun terpaksa ikut berpindah-pindah sekolah.