“Ela, nanti malam kita makan malam bersama ya?”
“Iya, siap Bro!” Aku menyetujuinya.
“Boleh join?” tanya Leni.
“Aku juga mau join,” kata Roni.
“Aduh, kenapa mereka mau ikut segala si,” kata Layzal dalam hati. Kemudian dia berkata, “boleh, silakan kalau kalian mau ikut tapi bayar sendiri.”
Setelah selesai bekerja, kemudian kami pulang. Aku dan Leni, kami pulang ke asrama. Sedangkan Layzal dan Roni, pulang kerumah masing-masing.
***
Malam pun tiba, kami pergi makan Ke Resto Lago.
“Silakan kalian melihat-lihat menunya dulu,” kata Layzal.
“Aku mau makan nasi goreng,” kata Leni.
“Aku juga mau makan nasi goreng,” kata Roni.
“Kalau begitu aku juga sama, mau makan nasi goreng,” kata Layzal.
Mereka bertiga kompak mau memesan nasi goreng. Sedangkan aku masih membolak balikkan kertas menu makanan dan berpikir mau makan apa.
“Kamu mau makan apa, El?” tanya Layzal sambil menatapku.
“Sama, nasi goreng,” kataku sambil menaruh buku menu makanan.
Setelah itu, kami segera memesan nasi goreng dan minumnya jus jeruk.
Sambil menunggu makanan kami mengobrol. Kemudian Roni bertanya kepada Layzal, “Zal, apakah besok kita akan pergi ke Desa Lago?”
“Tidak, untuk sementara kita di kota dulu,” kata Layzal.
Beberapa saat kemudian makanan kami datang. Kulihat mereka mulai memakan makanan mereka dan aku hanya menatap makananku. Sebelum semuanya berubah, aku sama seperti mereka yaitu makan makanan normal seperti manusia biasa. Tapi sekarang rasa nafsuku hilang. Namun, aku tidak punya pilihan lain, aku harus makan di depan mereka. Aku mulai menyendokkan nasiku, kemudian memakannya.
Layzal tidak pernah melihatku makan dan minum, sehingga ketika aku makan dia menatapku tajam. Seolah-olah dia tidak mau melewatkan momen ketika aku makan.
Karena dia menatapku terus, kemudian aku bertanya, “kenapa, Zal?”
“Tidak kenapa-napa,” jawabnya sambil tersenyum.
“Halo semuanya!” Ammar menyapa kami.