Bulan bersinar menerangi malam yang gelap. Beribu bintang bertebaran di langit, memberi suasana keindahan di malam hari. Mendukung langkah kaki Ammar, berjalan menuju halte bus di dekat rumahnya. Dia sengaja meninggalkan mobilnya di rumah, karena dengan begitu dia dapat mengurangi jejaknya.
“Malam yang begitu indah. Semoga setiap malam seperti ini,” katanya lirih sembari menatap bulan dan bintang yang menghiasi kegelapan.
Ya, malam ini Ammar akan mencari Ela. Dia siap dengan segala resiko yang sudah menantinya. Ammar, dia mempunyai strategi bagaimana caranya untuk menghadapi Layzal, jika suatu saat dia datang kepadanya.
Ammar, sudah berada di halte bus. Tapi karena sudah larut malam, tidak ada bus yang beroperasi. Karena tidak ada pilihan lain akhirnya, dia menelpon taksi. Tidak lama kemudian, taksinya pun datang. Ammar segera menaiki taksi tersebut dan pergi menuju ke Desa Lago. Sesampainya di Desa Lago, Ammar, bermalam di peternakannya dia.
***
Keesokan paginya Ammar, melanjutkan perjalanannya. Berbekal keyakinan dan tekad, dia siap memasuki kawasan hutan Lore Lindu. Menggunakan peta dan kompas, dia siap menjelajahi hutan belantara.
“Selamat pagi Mas. Maaf sebelumnya, kenapa Mas berdiri di sini sendirian?” tanya seorang bapak yang mau mencari kayu bakar di dekat perbatasan antara Desa Lago dan hutan Lore Lindu.