THE VELSIGNEDE - BOOK ONE : REUNITE

Devinna arintha putrie
Chapter #1

CHAPTER 1 - PIECE OF DREAMS - 꿈의 조각

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Michael sambil memegang tangan ibunya, Ratu Marianne terluka. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan oleh Siren untuk membuka pintu Helvete masih terus dilakukan. Para pangeran,  Adrian dan Evander dibantu oleh Ludvig, Daniel dan Magnus serta Raja Alexander terus menghalangi  serangan Siren. 

 

"Sepertinya kita harus memenuhi keinginan takdir kita, " kata Raja Alexander.

"Hadang serangannya aku akan berbicara dengan ratuku, " kata Raja Alexander kepada Ludvig, Magnus dan para pangeran.

Annete, Michele dan Mathea membantu segera, mereka menyerang kembali serangan Siren dengan kekuatan elemen mereka. 

"Ratuku..    Ini sudah waktunya. Kita sudah terikat takdir untuk melindungi  Velsignede. Jika Helvete terbuka, Velsignede akan hancur. " Ungkap Raja Alexander dengan wajah sedih karena istrinya terluka dan ia masih terbaring dalam pangkuan Michael. 

"Apa kau sudah siap anakku?" tanya Ratu Marianne

"Aku selalu siap ibu.. " Jawab Michael dengan tegas

"Baiklah mari kita selesaikan,"  Jawab Ratu Marianne dengan tegas.

 

Michael membantu ibunya berdiri. Mereka bertiga mendekat kepada Siren. Dengan hempasan kekuatan dari  salah satu tangan Ratu Marianne, ia sudah bisa menghempaskan Siren ke tanah dengan sekeras-kerasnya. Michael melakukan serangan juga dibantu oleh pangeran yang lain, Adrian dan Evander serta paman mereka Ludvig dan Magnus serta Daniel. Raja Alexander berdiri paling belakang melindungi pintu Helvete dengan kekuatan serta pedang sucinya. 

 

"Kalian benar-benar membuatku muak!!!!!"

Teriak Siren sambil mengeluarkan senjata pamungkas yang tidak diketahui oleh mereka.

 

Siren mengeluarkan tongkat sihir milik Ratu Marianne yaitu tongkat sihir yang sudah disempurnakan oleh keempat elemen. 

 

"Kurang ajar selama ini kau yang sudah mencuri tongkatku? Beginikah caramu membalasku Siren? " ungkap Ratu Marianne dengan geram. 

"Alexander, penglihatan yang telah kulihat terjadi. Kita harus menghancurkannya sebelum ia mengucap kutukannya untuk kita semua. Kalau tidak, kita akan terikat takdir sampai dendamnya selesai." teriak Magnus kepada Raja Alexander. Alexander maju dan menambah kekuatan serangan kepada Siren. 

"Jika ia memiliki tongkat milik ibu, kekuatannya sama kuatnya dengan kita semua. " kata Pangeran Evander dengan gusar. 

"Rajaku.. Aku harus menyelesaikannya. Itu Tongkatku dan hanya aku yang bisa menyelesaikannya."

"Tidak..       Aku tidak akan membiarkanmu mati. "

"Tapi,  takdir kita memang untuk melindungi  Velsignede. Maafkan aku." Ratu Marianne pun maju meninggalkan yang lain dan menyerang lebih intens ke arah Siren. 

"Marianne....." Teriak Raja namun Ratu Marianne tak menghiraukan. 

 

Michael, Evander dan Adrian ikut maju melindungi ibunya dari belakang. Semuanya berjalan dengan baik dan Siren hampir terlumpuhkan. Ratu Marianne sudah mendekat ke arah Siren dan mengambil tongkatnya yang terpental ke tanah. Saat Marianne akan melancarkan serangan terakhirnya, tiba - tiba ada serangan tak terduga yang dilakukan oleh seorang Werewolf. Sanders, Ia menyerang Ratu Marianne hingga terpental beberapa meter. Michael segera menyerang Sanders. Evander dan Adrian dibantu oleh Annete, Michele dan Mathea menyerang Siren, namun Siren sudah berhasil memegang tongkatnya kembali. 

 

"Terlambat... Kutukannya... Kutukannya.. Marianne!!!!" Teriak Magnus yang masih menahan pintu Helvete bersama dengan Ludvig dan Daniel karena mendapat serangan dari Sebastian, vampire Transylvania yang sangat jahat dan kuat . 

"Demi Langit dan Bumi, aku memang tak bisa mengalahkan dan menghancurkan kalian saat ini. Tetapi, 1000 tahun lagi kita akan bertemu kembali dengan garis takdir yang akan tetap sama.”

 “Aku akan kembali untuk membunuh kalian semua dan menghancurkan Velsignede. Aku bersumpah untuk itu!" Teriaknya sambil mengacungkan tongkat sihir Ratu Marianne.

Hingga akhirnya, Ratu Marianne menghempaskan kekuatannya sekuat tenaga dan Siren terpental jauh. Langit bergemuruh tanda kutukan Siren telah terjadi. 

 

 Saat itu juga, ia melepaskan kekuatannya dengan tak terarah dan berakhir mengenai lengan Raja Alexander yang sedang menahan pedang sucinya untuk menahan pintu Helvete terbuka. Runtuhlah pertahanan Raja Alexander, ia pun terjatuh dan Sebastian kembali melancarkan serangannya,  hingga pada akhirnya bergeserlah sedikit pintu Helvete yang menahan makhluk paling gelap dan mengerikan di alam semesta ini. Rauman terdengar dari dalam.  Ludvig, Daniel, dan Magnus memukul  mundur Sebastian hingga ia terpental jauh dari tempat sebelumnya. 

 

Michael maju dan membantu ayahnya menancapkan pedang itu kembali untuk menghalangi terbukanya pintu Helvete.  Adrian dan Evanders membantu ibunya berdiri dan mereka mendekat ke tempat dimana Raja Alexander dan Michael berada. 

"Kita harus menghancurkan diri kita, jika tidak makhluk diluar sana akan menghabisi seluruh negeri, " kata Magnus.

"Aku akan menghancurkan tongkatku, tongkatku ini akan cukup kuat menahan Helvete jika kekuatan ke empat elemen dan pure blood serta avatar bergabung, " kata Ratu Marianne.

"Kau yakin itu cukup kuat menahannya?" tanya Raja Alexander mempertegas gagasan Ratu Marianne

" Sangat yakin." Jawab Ratu Marianne tegas. 

"Baiklah ayo kita lakukan sekarang," ajak Raja Alexander 

 

Tongkat pun dilayangkan dalam pengaruh sihir Ratu Marianne, Mathea, Michele dan Annete menyalurkan seluruh kekuatan mereka pada tongkat itu. Begitu pula dengan Ratu Marianne, Michael, Raja Alexander, Ludvig, Magnus, Daniel, Adrian dan Evander. Semua kekuatan terarah pada tongkat sihir Ratu Marianne hingga akhirnya meledaklah tongkat itu menampakkan sinar putih terang yang menyilaukan dan tertutuplah serapat-rapatnya pintu Helvete. 

***

Terbukalah mata Yoon Shi dengan keadaan badan yang sudah bermandikan peluh. Keringat dingin membasahi tubuh Yoon Shi.

 

Ini bukanlah kali pertama ia mendapat mimpi ini. Benar saja, ini sudah menjadi potongan mimpinya yang ke-97. Terbangun dengan nafas terengah-engah dan merasa aneh, yang karena di umurnya  hampir menginjak 35 tahun ini, ia melihat banyak kejanggalan dalam dirinya.

 

Dirinya tak kunjung menua. Umurnya seperti berhenti di umur 25 tahun. Wajahnya tetap muda setara umur 25 tahunan. Berkali-kali ia juga teringat tentang ingatan-ingatan aneh seperti  dirinya yang mengenakan baju kerajaan. Berjalan mengenakan baju kerajaan, bersama dengan teman seperjuangannya di salah satu universitas, dimana ia dan temannya itu belajar bersama.

 

Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, dirinya sering mendapat penglihatan akan sesuatu hal yang akan terjadi atau bisa dibilang dia seperti seorang Oracle, yang bisa melihat kejadian yang belum terjadi, bahkan yang dirasa olehnya telah terjadi pada kehidupan sebelumnya. Ia sadar bahwa ingatan tentang masa lalunya masih melekat erat pada dirinya, namun bermunculan secara acak sehingga ia selalu menulis semua penglihatan akan masa lalu dan masa depan yang ia lihat. 

 

"Hmmm.. mimpi ini sangat menggangguku. Se Jin, Min Seok dan Yeong Bae Nim1 muncul disana tapi dengan nama yang berbeda. Aku harus menulisnya dalam jurnalku sebelum aku lupa semuanya,”Ujarnya.

“Sebenarnya apa maksud dari semua mimpi ini. Kenapa mimpi ini terus menghantuiku?" gumamnya dalam hati sambil ia bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil buku jurnal kesayangannya.

Bukunya mirip dengan buku jaman kuno dimana sampulnya terbuat dari kulit binatang dengan simpul ikatan tali sebagai penguncinya. Ia mulai menuliskan potongan mimpi yang ia dapatkan pagi ini. 

 

Jurnal Min Yoon Shi - Potongan mimpi ke-97

Aku bermimpi kembali. Aku mulai melihat beberapa wajah dengan jelas. Percakapan yang sama, tetapi aku melihat wajah teman seperjuanganku saat berkuliah di KAIST muncul dalam mimpiku dengan nama yang berbeda dengan kenyataan saat ini. 

 

Magnus yang kurasa ialah diriku. Kali ini aku bisa melihat dalam mimpiku bahwa aku memiliki suatu kekuatan yang aku sendiri belum tahu apa macamnya, yang dimana kekuatan itu bisa menutup sebuah pintu yang selalu disebutkan dengan Helvete. Aku bisa mengetahui tentang ramalan atau sebenarnya kutukan yang Siren ucapkan bersama dengan kekuatan yang keluar dari tongkat sihir yang dipegangnya.

Apakah gambaran itu ada kaitannya denganku saat ini yang sering mendapat penglihatan aneh tentang masa lalu dan juga akan kejadian yang akan datang?

 

Min Seok adalah Daniel. Dalam mimpiku dia berpakaian zirah perang dengan kekuatan yang sangat kuat. Ia memiliki semua jenis senjata yang dibutuhkan dengan keluar begitu saja dari tangan kosongnya. Ia sama sepertiku, tubuhnya dikelilingi dengan pendar sinar berwarna putih lembut. Dia terlihat sangat kuat. Apakah itu Min Seokyang sama dengan teman seperjuanganku itu?

Lihat selengkapnya