THE VISIBILITY

Dwi Budiase
Chapter #6

6 : Sedikit Kerja Banyak Bicara

TIDAK HERAN lagi banyak bermunculan berita-berita tak masuk akal disebabkan oleh pemimpin daerah yang tidak bekerja tetapi cukup koar-koar berupa janji palsu. Adinata mengetahui praktek busuk itu yang rupanya telah diturunkan dari generasi ke generasi menciptakan lingkaran setan.

Lingkaran itu akan terus berputar bila tiada siapapun yang sadar bahwa perlahan bangkai busuk akan tercium oleh dunia luar dimana barulah masyarakat sadar bahwa korupsi telah menjadi budaya di suatu tempat terpencil.

"Masyarakat dibodohi oleh mereka yang memiliki uang dijadikan sebagai tonggak kepercayaan. Janji-janji palsu yang dibuat seolah-olah untuk mensejahterakan rakyat adalah tipuan manis belaka untuk menggapai posisi kepala desa atau kepala daerah. Serangan fajar berupa sogokan uang ketika kampanye berlangsung adalah hal biasa di negeri ini. Sesungguhnya praktek kotor ini dapat dihentikan jika kita memiliki pemimpin dengan kredibilitas mumpuni dan rakyat berpikir kritis. Sayangnya ...." Adinata berhenti menulis catatan hariannya ketika ia sadar ada seseorang yang mengintipnya dari belakang.

"Aku tahu itu kau, Dheana!"

Dheana manggut-manggut. "Nata, tulisanmu bagus! Maka aku tidak heran kamu bisa jadi penulis seperti sekarang!"

"Yah, gambarmu juga bagus jadi aku tidak heran kamu bisa jadi editor untuk jurnalis kami."

"Astaga kalian berdua saling balas pujian, coba balas gombalan!"

"Hah? Gombalan? Apa itu?"

"Gombalan itu adalah rayuan atau pujian yang romantis dan lucu bernada cinta—" ucapan Cherrybelle terpotong setelah Bendho menarik kedua telinganya.

"Diam! Nanti tuh anak ketularan mabuk cinta!"

Adinata memicingkan matanya. "Cinta? Kenapa kalian masih berkutat dengan cinta tanpa logika itu?"

Yah, mereka semua tahu Adinata tidak akan pernah merasakan indahnya cinta. Sosok pria berseragam layaknya detektif Conan itu lebih mencondongkan pemikiran kritis dibandingkan perasaan romantis.

Hari ini mereka akan melakukan penelusuran ke salah satu Desa terpencil di Jawa Tengah setelah terkonfirmasi adanya berita burung bahwa seorang turis asing asal Perancis yang berlibur ke Wakatori memperbaiki bahkan memperbarui infrastruktur masyarakat yang sebelumnya terkena musibah banjir. Pemimpin desa pun dipertanyakan kewajibannya selama ini.

Lihat selengkapnya