THE VISIBILITY

Dwi Budiase
Chapter #22

22 : Panggilan Kematian

ORANG YANG berbuat baik, walaupun bahagia belum tiba, tetapi bencana telah menjauhinya.

Orang yang berbuat jahat, walaupun bencana belum tiba, tetapi bahagia telah menjauhinya.

Adinata mencoba menenangkan pikirannya yang kalut dan penuh kebimbangan. Segala sesuatu yang muncul di kepalanya terasa memberatkan langkahnya untuk bergerak maju.

Berita harian di televisi nasional tidak jauh-jauh dari kabar remisi atau pemotongan masa tahanan terhadap mantan koruptor yang dinilai berperilaku baik semasa hidup di penjara.

Pertanyaannya mengapa hanya pelaku koruptor yang mendapatkan kesempatan emas untuk bisa bebas kembali dengan potongan diskon masa tahanan atau bahkan pembebasan cepat dari awalnya enam tahun menjadi setahun saja.

“Jawaban dari pertanyaan ini sangat sederhana. Kita cukup menarik garis merah dari adanya keberadaan koruptor dengan pihak kepolisian. Selama ini kita menganggap hukum telah menjalankan tugas dalam memberikan konsekuensi terhadap para tikus gemuk berdasi itu untuk memberikan efek jera. Namun, kenyataannya sungguh menyakitkan. Ironisnya, beberapa oknum kepolisian menjilati emas yang dibawa oleh si koruptor sekalipun mereka bersalah atas kasus yang merugikan banyak orang tetapi yang dilihat adalah harta dan tahta."

"Halo, kakak. Siapa namanya, Kak?"

"Kenapa mereka tidak dihukum mati saja kak?"

Lihat selengkapnya